PMD Jatim: Sumenep Tertinggi Desa Tertinggal

oleh -75 Dilihat
oleh
Kepala Dinas PMD, M Yasin.

SURABAYA, PETISI.CO – Kabupaten Sumenep, Madura, tercatat sebagai daerah yang tertinggi desa tertinggalnya. Dari 361 desa tertinggal di Jatim yang ditargetkan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada tahun 2020 bisa mentas, Sumenep menyumbangkan 100 desa tertinggal.

Data itu diungkap Kepala Dinas PMD Jatim, M Yasin kepada petisi.co di Surabaya, pekan lalu. “Yang terbanyak jumlah desa tertinggalnya di Sumenep, sebanyak 100 desa. Namun, Sumenep sekarang sudah tidak lagi menjadi daerah tertinggal,” ujarnya.

Selain Sumenep, berdasar data Dinas PMD Jatim, daerah lain yang memiliki banyak desa tertinggal, yaitu Lamongan 42 desa, Pasuruan 39 desa, Kabupaten Malang 24 desa, Gresik 22 desa dan yang terkecil Bondowoso. Desa-desa itu tersebar di 21 kab.

“Sebelumnya, ada empat daerah tertinggal Sampang, Bangkalan, Situbondo dan Bondowoso. Namun, sejak 2019, keempat desa itu dinyatakan daerah tidak tertinggal. Jadi, Jatim sudah terbebas dari daerah tertinggal. Tinggal PRnya gubernur Khofifah mengentaskan 361 desa tertinggal pada 2020,” jelasnya.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dilakukan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menurutnya, desa itu dibagi dalam desa sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri. Pada tahun 2018, ada 90 desa sangat tertinggal dan 1.570 desa tertinggal dari total jumlah 7.724 desa di Jatim.

Jumlah tersebut menurun di tahun 2019. Kini, di Jatim hanya satu desa sangat tertinggal dan 359 desa tertinggal. Itu artinya turun 1.298 desa dan desa ini sudah meningkat menjadi desa berkembang, maju dan mandiri.

“Sebenarnya, tambah Yasin, jumlah 361 desa tertinggal di Jatim yang diekspose gubernur lalu baru data akumulasi dari kab sampai ke provinsi, belum ditentukan oleh kementerian. Sehingga, ada kemungkinan data itu berubah. Tapi, kalau berubah tidak akan banyak,” paparnya.

Masih di desa tertinggal itu, Yasin menyebut ada tiga desa di Sidoarjo, yang masuk katagori desa tertinggal. Satu desa sangat tertinggal, yaitu desa Kedungombo, Kecamatan Tanggulangin, dan dua desa tertinggal, Reno Kenongo, Kecamatan Porong dan desa Besuki, Kecamatan Jabon.

“Tiga desa itu terkena dampak dari lumpur Lapindo. Dintervensi bagaimanapun tetap tidak bisa. Secara indikator bisa diukur, karena desa dan wilayahnya ada, pemerintahannya ada. Tapi tetap masuk desa tertinggal, karena akses-akses lainnya rendah,” ungkapnya. (bm)