Polsek Kencong Sidak Penjual Cendol di Pasar Baru Kencong

oleh -48 Dilihat
oleh
Cendol yang sudah dijemur.

JEMBER, PETISI.CO – Cendol berwarna-warni berasal dari bahan sagu yang dijual bebas di Pasar Baru Kencong dilaporkan salah satu konsumen bernama Sumarti (47), yang beralamat di Dusun Sidoreno, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong ke Mapolsek Kencong, langsung disidak petugas.

Cendol yang diduga berasal dari bahan sintetis  tersebut sempat membuat konsumen geram dan akhirnya menceritakan asal muasal pembelian cendol tersebut kepada pihak berwajib, yaitu Mapolsek Kencong.

Sumarti menuturkan, awalnya pada hari Selasa  lalu dia membeli cendol di tempat tersebut, lalu ditaruh di kulkas. “Setelah saya mau pergunakan, warna berubah dan juga fisik bahan tersebut seperti gabus, dan saya langsung mencoba memeras cendol tersebut dan alhasil memang lembek seperti gabus,” ujarnya.

Masih penuturan Sumartik,   dia penasaran dan menjemurnya. “Ternyata seperti gabus, lalu saya lapor ke Mapolsek Kencong., saya sendiri belum memakan, namun tetangga saya bernama Srimulat dan keluarga sempat mengkonsumsinya,” ujarnya saat menuturkan di Mapolsek Kencong, Kamis (15/6/2017).

Penjual cendol di Pasar Baru Kencong yang diketahui bernama Siti Rodiyah ( 35) yang beralamat di RT/RW 005/006, Desa Kencong, Kecamatan Kencong mengakui menjual cendol sudah sekitar 10 tahunan. Dirinya mendapat suplai setiap 2-3 hari dari seseorang bernama Midi, berasal Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.

Dirinya menambahkan, baru kali ini cendol yang dijualnya satu plastik ukuran 1/2 kilogram dipermasalahkan konsumen dengan dugaan bahan dari bahan berbahaya.

Iptu M Naim, Wakapolsek Kencong yang mendapat laporan tersebut langsung sidak ke penjual pasar baru untuk mendapatkan informasi dari yang bersangkutan dan mengamankan bahan cendol sagu yang diduga berasal dari bahan sintetis.

Selanjutnya, pihaknya langsung berkordinasi dengan Mapolres Jember, kepada Unit Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) dan juga Dinas Kesehatan, perihal dugaan bahan makanan jenis cendol yang dijual banyak pada bulan Ramadan tahun ini.(yud)