Prabowo Buka Opsi Batalkan Infrastruktur, Ini Tanggapan TKD Jatim

oleh -80 Dilihat
oleh
Machfud saat diwawancari wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin menilai, statemen dari kubu Prabowo yang berencana membuka opsi membatalkan sejumlah program pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi sebagai langkah kontraproduktif.

“Kita berharap pembangunan itu berkesinambungan. Pasti namanya apa yang kita lihat dan kita rasakan pada sekarang ini, apapun yang dikerjakan Pak Jokowi tidak ada benarnya bagi oposisi,” kata Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin kepada wartawan di Posko TKD, Surabaya, Selasa (9/4/2019).

Seperti dikutip dari berbagai media, anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Drajad Wibowo, mengatakan Prabowo-Sandiaga akan melakukan penyisiran ulang terhadap beberapa proyek infrastruktur.

Penyisiran dilakukan terhadap proyek infrastruktur yang dinilai tidak logis dari sisi hitungan manfaat dan biaya secara ekonomi.

Machfud memaklumi apabila kubu Prabowo membikin agenda semacam itu. “Namanya juga oposisi. Tapi ya semestinya agak objektif sedikit saja, tidak asal beda dengan program Pak Jokowi. Masak orang bangun infratsruktur jalan, MRT, listrik, bandara, dinilai jelek terus,” ujarnya.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi bukan semata-mata soal proyek fisik untuk menggerakan ekonomi semata. Tapi, pembangunan juga mengandung filosofi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Coba bayangkan saudara-saudara kita di pelosok Papua, Kalimantan, NTT, dan daerah luar Jawa lain yang kini menikmati jalan dan listrik. Ada yang puluhan tahun sejak merdeka belum ada listrik, sekarang di era Pak Jokowi akhirnya teraliri listrik. Masak ada yang tega bilang infrastruktur itu enggak urgen,” ujarnya.

Jika pembangunan dihentikan, Machfud khawatir negara akan mengalami kemunduran. “Kalau momentum pembangunan infrastruktur dihentikan, negara ini mundur lagi. Pembangunan itu harus berkesinambungan, berkelanjutan,” tegasnya.

Karena itu, jika ada statmen dari kubu oposisi seperti itu lagi, maka tidak perlu ditanggapi. “Kami punya keyakinan Pak Jokowi menang, Pak Jokowi dua periode,” tutur mantan Kapolda Jatim ini.

Menurutnya, utang negara telah digunakan secara produktif untuk pembangunan maupun program sosial. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga masih aman, yakni sekitar 30 persen.

Di banyak negara, rasio utang terhadap PDB jauh lebih besar. Seperti Singapura 110 persen Jepang 250 persen, Malaysia 51 persen, Vietnam 62 persen.

“Semua negara di dunia membiayai pembangunan dengan utang, termasuk seperti Amerika Serikat, Jepang, Arab Saudi. Jadi jangan mempropaganda rakyat dengan ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar, tidak mendidik,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.