Problematika Profesi di Era Milenial

oleh -67 Dilihat
oleh

Oleh : Ananda Iftina Nida Wafia*

Di zaman milenial sekarang ini, banyak sekali profesi atau pekerjaan yang sedang diperdebatkan. Karena dengan berjalannya dan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, akan mengakibatkan mengurangnya  jumlah pekerja dalam dunia industri.

Dengan adanya pengurangan jumlah pekerja tersebut, menyebabkan banyaknya mantan pekerja yang lontang-lantung mecari pekerjaan barunya. Dan yang menjadi masalah di era milenial sekarang ini adalah, dengan banyaknya jumlah penggangguran akibat dari pemecatan secara sepihak dalam dunia industri, karena tidak diperlukannya pekerja tersebut dan karena pemindahan pekerjaan dari manusia ke robot yang diyakini lebih efektif dari manusia itu sendiri.

Dengan pemindahan pekerjaan dari yang dulunya pekerjaan dilakukan oleh manusia dan di zaman 4.0 atau biasa disebut dengan zaman milenial atau biasa disebut dengan generasi Y, pekerjaan akan diambil oleh robot. Dengan menggunakan robot, maka berkurangnya pekerjaan yang ada di kawasan industri.

Dengan adanya pegurangan pekerja, diharapkan semua pekerjaan akan mudah untuk dihandle.

Bila dulu dalam dunia industry, contohnya untuk produk rokok membutuhkan tenaga manusia untuk pembungkusan dan pengepakan rokok, maka di zaman milenial ini jumlah tenaga manusia akan dikurangi dan diganti dengan mesin atau robot tersebut.

Robot yang sekarang menjadi satu-satunya duri dari tenaga manusia, karena telah menggantikannya. Dan dengan robot yang biasa dalam pekerjaan memerlukan tenaga manusia 10-15 orang, dengan adanya robot, maka pekerja akan dikurangi, atau lebih parahnya akan dipecat.

Dan dalam keefektifan dalam pekerjaan, bila biasa perusahaan akan membutuhkan tenaga manusia 10, maka digantikan robot yang hanya membutuhkan 1 orang saja tenaga manusia yang akan ditugaskan untuk mengendalikan mesin atau robot tersebut.

Bukan hanya di dunia industri saja, tapi dalam dunia perkantoran yang biasanya seorang manajer meeting dengan pekerja-pekerjanya, di era milenial sekarang ini, pekerja tidak perlu lagi untuk bertatap muka dengan manajernya.

Seorang pekerja hanya butuh waktu tidak lebih dari 5 menit hanya untuk mengirimkan kepada manajernya dengan menggunakan aplikasi berbasis email. Dengan adanya hal tersebut, semakin bertambah kembangnya serta kemunculan – kemunculan teknologi informasi dan komunikasi, maka akan berkembang juga pemikiran masyarakat tentang pemilihan pekerjaan di era milenial tersebut.

Contoh yang dapat dilihat secara signifikan sekarang ini adalah pekerjaan sebagi tukang pos. Bila dahulu tukang pos sangat diperlukan dalam hal penukaran informasi kepada pihak satu dengan pihak lainnya dengan cara kita berbondong-bondong mencari kantor pos terdekat untuk mengirimkan surat atau barang, maka di zaman era milenial sekarang ini, seorang pengirim tidak perlu lagi harus berbondong-bondong ke kantor pos.

Karen bila ingin mengirim  barang sudah ada aplikasi yang memudahkan kita hanya dengan cara kita memesannya dengan duduk manis, maka si pengantar barang  akan datang dan akan mengiriman barang tersebut kepada alamat yang dituju oleh si pengirim.

Lain halnya dengan pengiriman barang, pengiriman surat hanya akan kita akses dengan waktu yang tidak lebih dari 5 menit dan mengirimannya melalui aplikasi berbasis email.

Bukan hanya dalam pekerjaan saja, di era milenial sekarang ini menjadikan seseorang menjadi individualitas. Bukan hanya individualitas dalam hal pemikiran, tetapi juga individualitas dalam hal perbuatan atau tingkah laku seseorang. Dengan hal itu konflik-konflik sosial akan mula-mula muncul dan akan semakin menggerus adab, serta tingkah laku dari seseorang tersebut di era milenial sekarang ini.

Dalam zaman era milenial sekarang pula, berkembangnya teknologi yang semakin maju mengakibatkan pemikiran-pemikiran untuk semakin berpikir realistis. Sebagai seseorang yang lahir di zaman millenial ini diharapkan untuk semakin berpikir ke depan, karena bila tidak ada perubahan atau hanya stuck di pekerjaan atau di dunianya saja, maka akan musnah dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang akan menjadi-jadi dan menggerus pemikiran pemikiran maju diluar sana.

Dan kita juga tidak boleh lengah dan berpemikiran ciut atau dongkol, karena kita hanya  akan digerus oleh zaman yang semakin modern sekarang ini. Bukan dalam hal pekerjaan dan profesi saja, tetapi nilai-nilai kesopanan, adab, serta tingkah laku yang harus selalu tertanam dalam pikiran dan tingkah laku seseorang dalam zaman era milenial sekarang ini.

Jangan terjermus dalam pemikiran atau tingkah laku individualitas yang akan menjadikan seseorang akan lemah dalam pemikiran dan tingkah laku tersebut. Karena semakin berjalannya waktu, manusia hanya makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.(#)

 *)penulis adalah mahasiswa S1 Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang