Puspa Agro Jadi Jujugan Studi Banding

oleh -52 Dilihat
oleh
Kunjungan dari Sumatera Utara

SIDOARJO, PETISI.CO – Komitmen manajemen Puspa Agro untuk memberdayakan petani melalui akses pemasaran menjadi magnet bagi sejumlah pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia. Puspa Agro pun menjadi jujugan studi banding untuk mengadopsi konsep pemberdayaan petani dan pengembangan bisnis sektor agro.

Kamis (7/9/2017), dalam waktu bersamaan dua pemerintah provinsi, yakni Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) mengunjungi Puspa Agro. Mereka bermaksud menimba pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) berbasis pertanian atau agro. Pemprov Sumut kini lagi menyiapkan pembentukan BUMD yang akan mengelola dan mengembangkan bisnis agro. Sementara Pemprov Kalteng telah memiliki BUMD namun masih butuh support untuk mengembangkannya secara optimal.

Rombongan dua Pemprov itu diterima langsung oleh Dirut PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Berbagai hal terkait dengan pengelolaan dan pengembangan bisnis agro didiskusikan dalam forum ini, di antaranya dari aspek legal formal perusahaan, optimalisasi peran ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah petani, termasuk kontribusi untuk menahan laju inflasi. Sebelumnya, beberapa Pemprov di Sulawesi dan Irian juga berkunjung ke Puspa Agro untuk studi banding. Demikian juga Pemprov Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Selatan.

“Kami di Sumatera Utara lagi menyiapkan BUMD berbasis pangan yang kami mintakan persetujuan dewan (DPRD, Red.). Kami sudah nanya-nanya ke banyak pihak dan akhirnya mendapat masukan, bhawa Puspa Agro sudah eksis, Karena itu, kami akan belajar ke Puspa Agro,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dahler saat mendampingi Kabiro Perekonomian Pemprov Sumut, Ernita Bangun.

Pada bagian lain, pejabat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Jenta, mengungkapkan, selama ini kebutuhan sektor pangan dan konsumsi masyarakat banyak bergantung pada pasokan dari sentra-sentra produksi di Jawa, khususnya Jatim. Karena itu, komunikasi yang terjalin dengan Puspa Agro, akan membuka peluang bisnis.

“Kami memang banyak bergantung dari Jawa, khususnya Jawa Timur. Itu pun distribusi barang yang datang masih harus melalui Kalsel dulu, baru lewat jalur darat masuk ke Kalteng, karena kami tidak memiliki pelabuhan,” katanya.

Sementara Dirut Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin  menyambut baik peluang bisnis, baik dengan Sumut maupun Kalteng. Puspa Agro, kata Udin, sapaan Abdullah Muchibuddin, kini lagi memetakan jejaring dan peluang bisnis yang bisa dikembangkan dengan berbagai provinsi di Indonesia. Hadirnya perwakilan dari Sumut dan Kalteng setidaknya membuka jalan awal untuk bisa ditindaklanjuti.

“Ini awal yang bagus. Moga-moga ke depan bisa terjalin bisnis di sektor agro ini dengan semangat saling menguntungkan,” kata Udin. (cah/*)