Puspek : 3 Tokoh Nasional Bersaing di Pilpres 2019

oleh -73 Dilihat
oleh
Direktur Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek), Novri Susan merilis Menakar Arah Pemilih Islam Menuju Pemilu 2019 di Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Tiga tokoh nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto (Ketua Umum DPP Partai Gerindra) dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI) akan bersaing dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Ketiganya memiliki pemilih Islam yang solid. Namun, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, maka Jokowi bakal terpilih kembali menjadi Presiden.

Jokowi akan mengungguli lawan-lawannya, dengan Prabowo Subianto sebagai pesaing terdekat.

“Jika Pilpres dilaksanakan hari ini, Jokowi Widodo (Jokowi) akan mengungguli lawan-lawannya, dengan Prabowo Subianto sebagai pesaing terdekat,” kata Direktur Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek), Novri Susan usai rilis Menakar Arah Pemilih Islam Menuju Pemilu 2019 di Surabaya, Selasa (3/7/2018).

Berdasar survei Puspek, elektabilitas Jokowi tertinggi dengan 47,9 persen. Prabowo berada di urutan kedua dengan 30,1 persen. Disusul Gatot Nurmantyo (3,1 persen), Jusuf Kalla (1,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,2 persen), Anies Baswedan (1 persen), Hary Tanoesudibjo (1 persen), Mahfud MD (1 persen), Muhaimin (0,6 persen), belum menentukan (12,7 persen).

Dalam melakukan riset, Puspek menggunakan pendekatan riset kuantitatif.

Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 responden muslim terpilih. Riset dilakukan pada 12-26 Juni 2018, dengan margin eror 2,83 persen.

Area riset mencakup 29 provinsi yang tersebar di Pulau Sumatera (10 provinsi), Kalimantan (5 provinsi), Jawa (6 provinsi), Sulawesi (5 provinsi), Nusa Tenggara Barat (1 provinsi) dan Maluku (2 provinsi).

Menurut Novri, dari survei yang dilakukan, terlihat pemilih Jokowi dan Prabowo sama-sama solid.

Pemilih Jokowi yang mungkin berubah 86,1 persen dan tak mungkin berubah 13,9 persen. Sementara, pemilih Prabowo yang mungkin berubah 89,3 persen dan tak mungkin berubah 10,6 persen.

Sedangkan, pemilih Gatot Nurmantyo yang mungkin berubah 76,9 persen dan tak mungkin berubah 23,1 persen.

“Untuk akseptabilitas, kandidat calon presiden (capres), Joko Widodo dan Prabowo Subianto merupakan 2 tokoh yang paling disuka dan dianggap layak menjadi capres pada Pilpres 2019. Tokoh disuka, Joko Widodo 52,2 persen dan Prabowo 38 persen. Sedangkan tokoh yang paling dianggap layak, Jokowi 50 persen, Prabowo 35,9 persen, Gatot Nurmantyo (14 persen),” ungkapnya.

Menariknya lagi, lanjut Novri, Jokowi unggul dalam simulasi elektabilitas 2 hingga 8 kandidat. Untuk dua kandidat, Jokowi meraih 51,4 persen dan Prabowo 34,8 persen. Yang belum memutuskan 13,8 persen.

Jika ditandingkan dengan Gatot Nurmantyo, Jokowi masih tetap unggul. Elektabilitas Jokowi mencapai 58,7 persen, sedangkan Gatot Nurmantyo 7,6 persen. Yang, belum memutuskan 33,7 persen.

“Tapi, suara pemilih Prabowo tidak otomatis ke Gatot Nurmantyo,” cetusnya. Bagaimana dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden?. Dari simulasi yang dilakukan Puspek, pasangan Jokowi-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menempati urutan pertama dengan meraih 41,1 persen. Disusul, Prabowo-Zulkifli Hasan (Zulhas) 26,3 persen, Gatot-Anies 6,4 persen dan belum memutuskan 26,2 persen. “Jika pilpres disimulasikan dua pasang calon, survei menghasilkan Jokowi-Cak Imin 43,1 persen, Prabowo-Zulhas 28 persen, dan belum memutuskan 28,9 persen. Atau, Jokowi-Cak Imin 42 persen melawan Prabowo-Anies 35,7 persen dan belum memutuskan 22,2 persen. Artinya, jika pilpres diikuti dua atau tiga pasangan calon, peluang Jokowi memenangkan pilpres cukup terbuka,” tegasnya. (bmw)