Ratusan Ojek Online Kota Surabaya Tuntut Prabowo Minta Maaf

oleh -95 Dilihat
oleh
Ojek online saat demo unjukrasa di depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (24/11/2018).

SURABAYA, PETISI.CO – Tersinggung dengan pernyataan Prabowo Subianto, ratusan ojek online (ojol) di Kota Surabaya menuntut  Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 itu untuk meminta maaf.

Pernyataannya terkait banyaknya pemuda yang memilih menjadi ojek setelah lulus SMA itu, dinilai mengeksploitasi ojol sebagai komoditas politiknya.

Tuntutan disampaikan ojol-ojol yang beroperasi se-Surabaya tersebut disampaikan dalam unjukrasa di depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (24/11/2018). Aksi dimulai dengan longmarch dari Kebun Binatang Surabaya (KBS) menuju kantor Grahadi secara tertib.

Dalam aksinya, mereka membawa berbagai poster antara lain “Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek”, “Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoax”, “Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami”.

“Kami tunggu permintaan maaf Pak Prabowo. Kami ojek online hanya menuntut permohonan maaf. Kami bukan pembuat hoax, tapi pejuang keras sebagai anak negeri,” teriak salah satu orasi dari Ojol yang mengenakan jaket berwarna hijau ini.

Menurutnya, pilihan menjadi pengemudi ojek online dinilai pekerjaan yang mulia. Bukan hanya pengantar orang, makanan saja. Melainkan juga menolong orang jika terjadi kecelakaan di jalan raya.

“Kami sebagai ojek online bermacam-macam status sosial. Kami pejuang bukan penjilat. Bukan hanya mengantar pesanan, tapi sebagai penolong pertama jika terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Ketua Komunitas Peduli Ojek Online, Wahono menambahkan aksi ini merupakan solidaritas atas penghinaan Prabowo kepada ojek online.

“Hormati pekerjaan kami sebagai ojek online, karena pekerjaan kami halal. Dan Arek-arek Suroboyo menolak keras pernyataan Prabowo yang merendahkan profesi mulia kami,” tegasnya.

Komunitas Peduli Ojek online di Jatim, lanjutnya, mendesak dan memaksa kepada Prabowo agar segera meminta maaf kepada para ojek online di Indonesia termasuk di Surabaya. Ia juga meminta kepada Prabowo jangan jadikan ojol komoditas politik.

“Berkampanyelah dengan bijak. Jangan eksploitasi kami untuk dijadikan komoditas politik. Biarpun kami ojek online, kami selalu tertib, kami jujur menghidupi keluarga kami,” pungkas Wahono.

Aksi ini muncul saat paparan Prabowo Subianto di acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11/2018) lalu. Prabowo dalam paparannya mengatakan bahwa: “Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,”.

Dalam paparannya melalui menggunakan meme yang menggambarkan masa depan anak bangsa hanya menjadi tukang ojek setelah lulus sekolah. (bm)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.