Rel KA Terandam Air, Penumpang KA Tertahan di Stasiun Bangil

oleh -72 Dilihat
oleh
Kondisi penumpang KA distasiun Bangil Senin (27/11/2017).

PASURUAN, PETISI.CO – Akibat terendamnya rel kereta api (KA) dan jalan raya di wilayah Porong atau tepatnya di lokasi lumpur Lapindo, mengakibatkan perjalanan kereta api, baik dari Surabaya ke arah Malang-Banyuwangi atau arah sebaliknya mengalami kendala.

Seperti yang terlihat di stasiun Bangil pada Minggu malam (26/11/2017), sejak kedatangan kereta api Sri Tanjung tujuan Jogya dari Banyuwangi. Kereta api Sri Tanjung terpaksa menurunkan penumpangnya di stasiun Bangil dan berganti (dioper) menggunakan bus dengan tujuan stasiun Gubeng-Surabaya.

Setidaknya hingga Senin pagi (27/11/2017) para penumpang tampak berjubel di stasiun Bangil.

Menurut keterangan Kepala Stasiun Bangil Suryo, saat dikonfirmasi mengatakan,  “Seluruh kereta api, baik dari arah timur ke barat (Banyuwangi-Surabaya) dan dari selatan ke utara (Malang-Surabaya), tertahan akibat lintasan rel kereta api di Porong-Sidoarjo terendam air setinggi 16cm dari kop rel kereta api,” tegasnya.

“Sesuai dengan SOP PT KAI, seluruh penumpang baik kereta ekonomi maupun executif, dengan tujuan Surabaya atau selanjutnya kami alihkan (oper) menggunakan bus yang telah kami sediakan sebelumnya. Dari DAOP 8 Surabaya-Gubeng telah mengirim 10 bus untuk para penumpang yang tertahan di stasiun Bangil, menuju ke stasiun Gubeng,” ungkapnya.

Kondisi penumpang KA Purbowangi distasiun Bangil Minggu malam

Lebih lanjut, terkait adanya penumpang yang ingin cepat tiba ke tempat tujuannya. Pihaknya tidak bisa mencegah jika yang bersangkutan secara pribadi menggunakan taxi atau mencarter mobil sewaan yang ada di depan stasiun Bangil.

“Namun demikian kami telah menghimbau pada para penumpang untuk tetap menggunakan bus yang telah kami sediakan,” pungkas Suryo Kepala Stasiun Bangil.

Lain halnya yang utarakan oleh Anwar (50) warga Karangasem-Surabaya penumpang KA ekonomi Probowangi, ia bersama 28 rombongan sedianya hendak pulang ke Surabaya dari Jember harus rela merogoh koceknya untuk segera sampai ke rumahnya, menyewa mobil rental yang ada di depan stasiun Bangil seharga Rp 700 ribu untuk 8 orang.

“Mau bagaimana lagi mas, kalau menunggu bus yang disediakan oleh pihak PT KAI harus berjubel dan berebutan untuk naik ke dalam bus. Sementara rombongan ini (28orang) usianya sudah tua dan tidak mungkin harus berebut naik bus. Jadi total kami terpaksa menyewa 4 mobil untuk mengangkut rombongan atau kami harus mengeluarkan uang tambahan Rp 2,8 juta,” pungkasnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Ryan (24), warga Sekardangan-Sidoarjo penumpang KA Executive Mutiara Timur dari Banyuwangi  yang tiba di Stasiun Bangil pukul 23:00. Ia harus rela bersama 5 penumpang lainnya dengan tujuan stasiun Sidoarjo, menyewa mobil rental seharga Rp 400 ribu.

“Daripada kemalaman sampai rumah dan besok pagi harus bekerja, lebih baik menyewa mobil rental mas,” ujarnya.

Dari pantuan Petisi.co, setidaknya hingga berita ini ditulis Senin (27/11/2017) pukul 10:00, stasiun Bangil masih terlihat penumpang KA Mutiara Timur, Probowangi, Penataran masih tertahan dan lintasan rel KA di Porong-Sidoarjo masih terendam air.(hen)