Relawan Capres 02, Sukoto: Hari Ini Kita Bersaing, Bisa Saja Nanti Kita Bersatu

oleh -140 Dilihat
oleh
Sukoto menunjukkan bekas tinta di tangan usai nyoblos di TPS 34 PBI, Kel. Babat Jerawat

SURABAYA, PETISI.CO – Pemilihan Umum (Pemilu) Pileg dan Pilpres 2019 kali ini cukup meriah. Antusias masyarakat sangat tinggi dalam turut serta untuk menentukan kemajuan Bangsa Indonesia 5 tahun mendatang.

Hal tersebut dibuktikannya dengan para warga yang sangat antusias hadir dalam pemungutan suara di setiap TPS. Baik dari warga yang sudah pindah rumah maupun warga setempat. Walaupun sudah berpindah rumah, namun masih terdaftar di alamat yang lama turut hadir untuk memberikan hak suaranya.

Salah satunya adalah relawan Capres no urut 2 Prabowo-Sandiaga Uno, H. Sukoto yang juga Direktur media Pojok Kiri hadir di Perum Pondok Benowo Indah (PBI). Cak Koto panggilan akrabnya, nyoblos bersama dengan keluarga di TPS 34 RT 3 RW 12 PBI, Kel. Babat Jerawat, Kec. Pakal Surabaya, Rabu (17/4/2019).

“Saya berharap Pak Prabowo bisa menang, yang nantinya kita bisa untuk burgening termasuk bagaimana dalam penataan Jawa Timur, menata Surabaya. Institusi negara kan banyak, mulai dari perusahaan negara, ngatur – ngatur itu sehingga kita bisa menjadi bagian dari kepanjangan Jakarta,” ujar Cak Koto

Saya ini relawan, lanjut Cak Koto, namun berkaitan dengan badan usaha dan penanganan pusat nasional, dengan usaha Pak Joko Santoso. Oleh sebab itu, kita berharap, kalau misalnya nanti Prabowo menang dan dalam penataan Jawa Timur nantinya kita bisa dilibatkan.

Sukoto memasukkan kertas suara setelah coblosan

Menurutnya, terkait peta kekuatan di masing-masing wilayah belum bisa dipastikan, karena Pilpres ini adalah nasional, dimana salah satu tempat mungkin ada yang menang no 01, akan tetapi dilain tempat juga ada yang menang 02.

“Pada pemilu 2019 ini menurut kita ya kekuatannya seimbang, kalau dilihat persaingan ini sebetulnya menarik dan untuk itu kita membuat dalam kontes memenangkan persaingan tersebut, kita membantu dan jadi relawan 02 pak Prabowo – Sandiaga Uno,” kata mantan Direktur Harian Memorandum ini.

Masih Sukoto, namun kan sampai hari ini atau setelah bulan April selesai ya sudah, kita harus kembali ke kehidupan yang normal. Karena itu harus kita akui selama kampanye hampir 7 bulan ini ada dikotomi sosial atau pembelahan sosial disatu media, jadi kita harus berhenti setelah Pilpres dan setelah ada pemenang ndak perlu diperpanjang.

“Jadi prinsipnya, hari ini kita bersaing mungkin “bermusuhan” bisa saja nanti dalam kepentingan – kepentingan lain kita bersatu, kan biasa nanti ada pemilihan Walikota atau pemilihan Gubernur lagi, kita menjalani sebagai sebuah pesta dan sebuah kenikmatan dalam berdemokrasi, bukan sesuatu yang membuat kita membenci,” ucapnya.

Sukoto bersama istri dan anak usai mencoblos

Harapan kita, kalau nanti Capres 02 menang bagaimana kita bisa memaksimalkan program – program dari Prabowo – Sandi di Jawa Timur, dengan segala jaringan dan kekuatan yang ada, kita tetap akan kritis terhadap kepemimpinan siapapun.

“Apalagi kita juga seorang media yang ada di masyarakat masih banyak hal yang perlu diakomodasikan sebagai sebuah yang harus disikapi, kalau ada ketimpangan ya harus kita sampaikan, kalau demokrasi menjadi ramai ya harus kita nikmati, musyawarahnya yang terlalu kuat salah satu pihak menurut saya itu ndak nikmat lagi, jadi demokrasi itu istilahnya ya tegang, tapi senang gitu loh,” ucapnya.

Kita selama ini ikut mensosialisasikan, misalnya diundang di SBO TV untuk mewakili relawan bagaimana kinerja para relawan dalam kontek untuk membantu Capres 02 dengan mengajak masyarakat agar tidak golput.

Terus, kita juga punya relawan – relawan di berbagai daerah yang membantu menjelaskan, khususnya 02 jika terjadi salah paham atau fitnah dan sebagainya. Kemudian kita tetap bersinergi dengan relawan lain untuk mewujudkan dukungan kepada Capres 02 diwilayah Jawa Timur.

“Untuk hasil apapun ya kita serahkan sama Allah SWT saja,” pungkasnya.(bah/mul/sol/sir)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.