Ribuan Burung Emprit Serang Petani Sidorejo Umbulsari Jember

oleh -61 Dilihat
oleh
Setiap pagi dan sore petai harus menjaga tanaman padi dari serangan burung emprit

JEMBER, PETISI.CO  – Mulai menguningnya padi di hamparan sawah pada musim kemarau 2017 kali ini, membuat ribuan burung pipit tertarik untuk memakannya.

Hal ini tentu membuat petani merugi jika terus terjadi setiap hari, oleh karenanya, petani harus menjaga padi di sawahmya setiap hari, sejak pagi hingga petang.

Itulah yang terlihat di persawahan yang berada di daerah Desa Sidorejo, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

Puluhan petani sejak pagi menunggui padi di sawahnya, dengan berteriak dan melambaikan plastik berwarna putih yang diikat di sebatang kayu. Mereka menghalau ribuan burung pipit yang menyerang padinya.

“Ya hanya beginilah setiap pagi dan sore, kita harus ke sawah untuk mengusir burung burung itu, kalau tidak begitu kita bisa gagal panen, kalau hama lainnya seperti tikus, hama wereng diberi obat sudah beres,” ungkap Bu. Sugianto salah satu petani, warga setempat Minggu (17/9/2017) sore.

Namun, ribuan burung pipit atau yang dikenal warga setempat dengan sebutan burung emprit ini, terlihat hanya lari sebentar dan tak lama lagi burung pemakan biji bijian tersebut kembali menyerang padi milik petani.

Di tempat yang sama, Mbah Gito (65), petani asal Desa Sidomekar yang juga menjaga padinya, mengatakan, ribuan burung emprit tersebut mulai menyerang pada saat pagi dan menjelang sore hari. Hal itu tentunya membuat dirinya kewalahan untuk mengusirnya.

“Setiap pagi mulai pukul 05.30 Wib, saya harus ke sini mas (sawah), bagaimana lagi kalau tidak dijaga bulir padi ludes, bisa bisa hanya tinggal tangkainya saja. Seperti musim panen lalu dengan luas sawah 3/4 hetar, saya hanya menerima Rp 1 juta 7 ratus. Padahal kalau normal seharusnya antara Rp 20 juta,” ungkap pria parubaya pensiunan PG Semboro ini.

Tak ,ayal suasana sawah sore itu ramai dengan suara teriakan para petani berkumandang, lambaian rumbai rumbai yang terbuat dari kantong plastik berwarna warni yang dipasang membentang sepanjang sawah oleh petani seperti perayaan HUT RI.

Mereka berharap dengan adanya rumbai rumbai tersebut burung rmprit takut dan lari. Bukan hanya itu, petani juga memasang kaleng – kaleng yang diisi batu, diikat dengan tali secara berkaitan mengelilingi sawah.(yud)