Satgas Pangan Polres Mojokerto Selidiki Melambungnya Harga Daging Ayam

oleh -62 Dilihat
oleh
Satgas Pangan Polres Mojokerto mulai menyelidiki penyebab terus melambungnya harga daging ayam potong

MOJOKERTO , PETISI.CO – Satgas Pangan Polres Mojokerto mulai menyelidiki penyebab terus melambungnya harga daging ayam potong di pasaran. Pasalnya, dimungkinkan ada permainan harga.

Selain itu, kondisi semacam ini, juga rawan dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk menjual ayam tiren (mati kemarin) dengan maksud mencari keuntungan lebih.

Pernyataan itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP M. Solikhin Fery.

Kepada petisi.co dia mengatakan, tingginya harga daging ayam di pasar tradisional memang mulai tak wajar. Kondisi itu pun menjadi perhatian serius kepolisian, dalam hal ini satgas pangan Polres Mojokerto.

’’Kami juga sedang mencari adanya dugaan tindak pidananya,’’ kata Fery.

Sebagai langkah awal, Fery, menerjunkan anggotanya untuk melakukan kroscek ke lapangan untuk melakukan pengawasan harga kebutuhan pokok pada umumnya di setiap pasar di wilayah hukumnya.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan akan menindak tegas setiap yang terlibat dalam permaian harga daging ayam potong yang terus merangkak naik sejak masuk tahun baru 2018 ini.

’’Bila terbukti ada permainan dan pelanggaran yang menyebabkan harga daging ayam potong naik, pasti kami tindak tegas,’’ ujarnya.

Menurutnya, kini kepolisian juga sedang berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Disperindag, Kabupetan Mojokerto. Sebab, kepolisian juga terlibat dan bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas harga pangan di daerahnya masing-masing.

Sehingga, dengan koordinasi yang terus dilakukan secara maksimal diharapkan bisa muncul sebuah solusi dan menemukan titik masalahnya.

’’Untung-untung, harga bisa cepat kembali normal,’’ tuturnya.

Pihaknya juga menekankan, pihak terkait untuk terjun langsung hingga ke tingkat peternak agar mengetahui penyebab pasti mahalnya daging ayam broiler ini.

Khawatirnya, dengan kondisi harga yang tak stabil sekarang ini, malah dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk menjual ayam tiren ke pasaran. Dengan maksud meraup untung lebih dengan mengenyampingkan aturan yang benar.

Apalagi, belakangan, peluang itu ada, seiring minimnya pasokan ayam di tingkat pedagang hingga peternak.

’’Bisa saja, orang menjual barang-barang yang mati duluan (tiren). Jadi, peluang itu ada. Makanya, kami, juga sedang selidiki ke arah situ,’’ bebernya.

Tak hanya itu, dengan terjun langsung ke tingkat bawah, pemerintah bisa menghindari kondisi yang berlarut-larut dan menjadi gaduh di tengah masyarakat.

’’Yang jelas, kalau memang ada (pelanggaran red), ya kita tindak lanjuti ke proses lidik dan sidik,’’ tambah Fery, menegaskan.(sim/sof)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.