MOJOKERTO, PETISI.CO – Pengelolaan Dana Desa (DD) yang diperoleh Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, disinyalir bermasalah.
Wagiono, Kepala Desa (Kades) Sambilawang dinilai warganya bersikap maunya sendiri, tanpa diskusi dengan warganya.
Seperti yang terjadi pada Dana Desa, paling sering dan paling besar anggarannya di lingkungan rumahnya sendiri, yakni Dusun Plaosan.
Selain itu, warga juga menilai, jika proposal anggaran belanja yang sudah direalisasi itu salah. Setelah warga menanyakan langsung ke DPRD Kabupaten Mojokerto, karena tidak semua perangkat desa menandatangani proposal pembangunan tersebut.
Guna mencari solusi dari masalah tersebut, Kepala Desa bersama warga Sambilawang menggelar rapat koordinasi ke 2 pada Selasa (14/08/2018) malam, di Balai Desa Sambilawang.
Menanggapi masalah tersebut, Wagiono selaku Kepala Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto mengatakan, sesuai janjinya pada rapat yang pertama, dia sudah menanyakan ke Pemkab dan jawabannya sama, yakni tidak bisa dirubah sekarang, karena sudah terkunci.
Menurutnya, bisa dirubah hanya satu kali, itu pun diperubahan anggaran APB Desa pada September atau Oktober.
“Jadi mohon kepada para warga untuk kita mufakatkan bersama, agar tidak terjadi salah faham seperti ini lagi,” ujarnya.
Kata Wagiono, dia mengakui kalau terbatas ilmunya. “Saya belum tahu kalau ternyata dana desa harus langsung dibelanjakan, tidak boleh saya pegang dulu, lalu kesalahan kedua saya yakni terlalu percaya pada anak buah tidak mengecek proposal pembangunan dana desa tersebut satu persatu, melainkan langsung saya tanda tangani,” ujarnya.
Wagiono juga meminta maaf atas ketidaktahuannya..
Sementara itu, Mantan Pj Lurah Desa Sambilawang Achmad Toyib mengatakan, masalah Desa Sambilawang kali ini sebenarnya ada 3, yakni tidak memfungsikan perangkat desa, lalu terjadi miss komunikasi dengan lurah, sehingga tidak terjalin kerjasama yang baik.
“Serta mari kita mufakati dalam rapat berikutnya, agar perubahan rincian pembelanjaan atau nominalnya benar-benar bisa mufakat semuanya. Tolong Pak Lurah selesaikan 3 masalah tersebut sebelum Perubahan APB Desa Bulan September atau Oktober ini,” harapnya.(syim)
