SURABAYA, PETISI.CO – Wacana penghapusan mata pelajaran agama di sekolah, mendapat perhatian serius dari mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung. Sebagai negara yang berasaskan Pancasila, Akbar meminta pemerintah tidak menghapus pelajaran agama di sekolah. Sebab, semua agama mengajarkan kebaikan dan memiliki nilai-nilai yang perlu disosialisasikan.
“Agama kan mempunyai nilai-nilai yang perlu kita sosialisasikan. Semua agama mengajarkan pada kebaikan. Karena itu, tidak ada alasan untuk melarang pendidikan agama,” kata Akbar Tanjung kepada wartawan di Kantor DPD Partai Golkar Jatim, Kamis (7/3/2019).
Akbar mengaku termasuk orang yang tentu mengharapkan jangan sampai tidak ada pelajaran agama di negara kita. “Kalau begitu (dihapus) kan, kita tidak konsisten dengan pemimpin kita untuk melaksanakan Pancasila. Yaitu, Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Sepengetahuannya, lanjutnya, tidak ada pelajaran agama dihapus, karena negara kita Pancasila. Sila pertama dari Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, semua warga negara Indonesia adalah warga yang percaya kepada Tuhan.
“Sebagai komitmen kepada kepercayaan kita kepada Tuhan, maka kita harus diberikan pelajaran agama, sesuai dengan agama masing-masing. Harus ada pemberian pelajaran agama itu,” ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar ini.
Akbar bercerita pernah sekolah di Katolik Kanisius, meski dia beragama Islam. Di sekolah Katolik ini, dia mengikuti secara langsung pendidikan agama Katholik. “Saya juga punya pengetahuan cukup banyak berkaitan dengan agama yang dianut rekan-rekan saya yang sebagian besar sekolah di Kanisius,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan meniadakan pelajaran agama di kelas. Sadar wacana itu menimbulkan pro kontra, Kemendikbud mengeluarkan pernyataanbahwa wacana penghapusan pelajaran pendidikan agama itu tidak ada alias Hoax. (bm)