Survei PUSAD: Jokowi-Ma’ruf Tumbang di Madura

oleh -71 Dilihat
oleh
Direktur Eksekutif PUSAD UM Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Klaim Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin menang di Madura, patut dipertanyakan. Jangankan menang, sekedar mengejar ketertinggalan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dari pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih belum mampu dilakukan.

Setidaknya, tumbangnya Jokowi-Ma’ruf di Madura itu, terungkap dalam survei yang dilakukan Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Dari survei itu, Jokowi-Ma’ruf hanya menang di satu kabupetan dari empat kabupaten yang ada di Madura.

“Jokowi-Ma’ruf hanya menang di Bangkalan saja. Tiga kabupaten lainnya Sampang, Pamekasan dan Sumenep, dimenangkan Prabowo-Sandiaga,” ungkap Direktur Eksekutif PUSAD UM Surabaya, Satria Unggul WP usai rilis survei politik Jatim 2019 di Gedung Rektorat JM Surabaya, Kamis (28/3/2019).

Di Bangkalan, berdasar survei PUSAD, Jokowi-Ma’ruf unggul telak dari Prabowo-Sandiaga. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 70,8 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 25 persen.

Di Pamekasan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 22,7 persen dan Prabowo-Sandiaga 68,2 persen. Di Sampang, Jokowi-Ma’ruf 35,5 persen dan Prabowo-Sandiaga 64,5 persen. Di Sumenep, Jokowi-Ma’ruf 31,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 68,4 persen.

Survei PUSAD UM Surabaya itu, dilaksanakan tanggal 5-20 Maret 2019, dengan sampel sebanyak 1.067 responden. Tingkat toleransi (standart of error) 3 persen dan tingkat kesalahan (margin error) 5 persen.

Teknik pengambilan sampel memakai multistage random sampling. Dimana, lokasi diambil di 38 Kabupaten/ Kota di Jatim. Masing-masing kab/ kota diambil 4-5 kecamatan untuk dijadikan sampel penelitian secara proporsional.

Meski di Madura kalah, Jokowi-Ma’ruf tetap mengungguli elektabilitas Prabowo-Sandiaga. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 56,8 persen dan Prabowo-Sandiaga sebanyak 38,3 persen. Yang belum memilih 4,9 persen.

“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf didukung oleh suara pendukung partai politik. PDIP misalnya, unggul di Mojokerto, Ponorogo, Lumajang. Suara Prabowo-Sandiaga didominasi di daera-daerah yang justru lebih variatif, misalnya di Jember yang mayoritas NU, Sampang, Pamekasan dan Sumenep,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.