PASURUAN, PETISI.CO – Tak ingin dusunnya kembali terluapi air sungai Wrati, warga Dusun Gersikan, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji pada Jumat pagi (22/12) membersihkan enceng gondok dan sampah di badan sungai Wrati.
Badan sungai Wrati yang membelah Desa Kedungringin sudah sangat mengkhawatirkan warga. Pasalnya hampir seluruh badan sungai sudah tertutup oleh tanaman liar enceng gondok dan tumpukan sampah.
Menurut Vicky Arianto, Kepala Desa Kedungringin, ini semua inisiatif warga dusun, agar dusunnya tidak lagi terluapi banjir.
“Seperti yang telah diketahui bersama, Desa Kedungringin khususnya Dusun Gersikan, Kedungringin Tengah, Balungrejo, Ngampel selalu saja mengalami banjir saat musim penghujan tiba. Hal ini dikarenakan sungai Wrati sudah tidak dapat menampung air, akibat adanya pendangkalan serta banyaknya enceng gondok dan sampah,” tutur Vicky.
Enceng gondok yang tumbuh subur di sungai ini, hampir menutupi badan sungai. Ini berakibat tersendatnya aliran sungai, belum lagi sampah yang ada juga demikian. Pertumbuhan enceng gondok di sungai ini telah beberapa kali dilaporkan pada dinas terkait. “Namun seperti biasa setelah dibersihkan dengan beragam cara, mulai dari mengangkatnya kedaratan dan menyemprotnya, tetap saja enceng gondok ini tumbuh dan tumbuh lagi,” beber Kades Kedungringin.
Ditambahkan olehnya, setidaknya dengan membersihkan badan sungai dari enceng gondok, dapat sedikit mengurangi dampak banjir yang ada saat in.
Sementara itu berdasar data yang berhasil dihimpun petisi.co, pada Kecamatan Beji terdapat 3 desa yang selalu menjadi langganan banjir akibat luapan sungai Wrati yakni desa Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto. Pihak Pemkab Pasuruan dan Balai Besar Sungai Brantas setidaknya telah melakukan normalisasi pada sungai tersebut dalam kurun waktu 2 tahun belakangan. Namun pada kenyataannya normalisasi sungai Wrati tak dapat menghentikan banjir di tiga desa tersebut. (hen)
