Terapkan Standar Keselamatan Kerja, ESDM Provinsi Jatim Beri Penghargaan PT BSI

oleh -176 Dilihat
oleh
Penghargaan diberikan Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas ESDM Jatim ini diterima langsung Presiden Direktur PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri

10 Juta Jam Bekerja Tanpa Cedera

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan pada PT Bumi Suksesindo (BSI).

PT Bumi Suksesindo (BSI) mencatatkan rekor di bidang penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dengan 10 juta jam kerja tanpa cedera dan atau kecelakaan kerja.

Penghargaan diberikan Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas ESDM Jatim ini diterima langsung Presiden Direktur PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri, di sela acara seminar edukasi tambang PT Bumi Suksesindo di Wyndham Hotel, Surabaya, Kamis (22/11/2018).

“BSI merupakan salah satu perusahaan tambang dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terbesar dan mampu menerapkan standar keselamatan kerja serta lingkungan yang sangat baik. Hal ini juga yang membuat kami memberikan penghargaan kepada BSI,” beber Setiajit SH, MH, Kepala Dinas ESDM Jatim, saat menyerahkan perhargaan kepada Adi Ardiansyah Sjoekri.

Sementara itu, Adi Ardiansyah, mengaku bahwa bekerja tanpa cedera yang mengakibatkan kehilangan jam kerja hingga 10 juta jam kerja merupakan prestasi luar biasa dalam jenis pekerjaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan yang tinggi seperti di pertambangan. Penggunaan alat berat, bahan-bahan berbahaya, dan lokasi kerja yang ekstrim sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan hingga kehilangan jam kerja.

Menurut Adi, capaian PT BSI ini tidak datang begitu saja. Namun, melalui usaha keras dan komitmen tinggi terhadap K3 dari semua pihak yang terlibat dalam operasi penambangan di Tujuh Bukit.

“Prestasi ini sesungguhnya merupakan prestasi semua orang yang terlibat di dalam Operasi Tujuh Bukit. Mereka tidak hanya bekerja keras tapi juga berkomitmen terhadap K3,” ungkapnya.

Ditambahkan, PT BSI merupakan perusahaan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan para pekerjanya. Hal ini selaras dengan visi PT Merdeka Copper Gold, Tbk., induk perusahaan PT BSI, untuk menjadi perusahaan nasional yang bertaraf internasional.

“Kesejahteraan para pekerja merupakan prioritas kami. Dan ini yang akan mengantar kami menjadi perusahaan nasional bertaraf internasional,” tegasnya.

Selain peningkatan kesejahteraan bagi pekerjanya, Adi menegaskan bahwa kehadiran PT BSI juga berdampak positif bagi masyarakat dan warga sekitar. Dampak positif tersebut antara lain berupa penyerapan tenaga kerja yang mengutamakan masyarakat sekitar dan program perbaikan fasilitas publik, seperti pembangunan jembatan, jalan, sekolah, dan fasilitas publik lainnya.

PT BSI juga terus mendukung inisiatif bisnis lokal bidang pertanian, peternakan dan pedagangan. Untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, training keahlian (vocational training) untuk karyawan dan masyarakat pun terus dikembangkan dengan menggandeng pihak-pihak terkait.

Untuk memastikan setiap orang yang terlibat dalam Operasi Tujuh Bukit berkomitmen terhadap K3, PT BSI telah menerapkan berbagai perangkat kerja aman. Perangkat tersebut antara lain OK-KAN, Tahan, Takon 7, JSEA dan golden rules.

“Semua perangkat itu dibuat untuk memastikan setiap pekerja memahami jenis pekerjaannya, potensi bahayanya dan bagaimana cara mengantisipasi bahaya yang mungkin timbul,” imbuh Adi.

Masih Adi, komitmen PT BSI dalam menerapkan K3 di kegiatan operasionalnya menunjukkan bahwa perusahaan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja, akan tetapi juga pada kesejahteraan para pekerjanya. Hal ini selaras dengan visi PT Merdeka Copper Gold, Tbk., induk perusahaan PT BSI, untuk menjadi perusahaan nasional yang bertaraf internasional.

“Kesejahteraan para pekerja merupakan prioritas kami. Dan ini yang akan mengantar kami menjadi perusahaan nasional yang bertaraf internasional,” tegasnya.

Selain peningkatan kesejahteraan bagi pekerjanya, Adi menegaskan, kehadiran PT BSI juga berdampak positif bagi masyarakat dan warga sekitar. Dampak positif tersebut antara lain berupa penyerapan tenaga kerja yang mengutamakan masyarakat sekitar dan program perbaikan fasilitas publik seperti pembangunan jembatan, jalan, sekolah, dan fasilitas publik lainnya.

PT BSI juga terus mendukung inisiatif bisnis lokal bidang pertanian, peternakan dan pedagangan. Untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, training keahlian (vocational training) untuk karyawan dan masyarakat pun terus dikembangkan dengan menggandeng pihak-pihak terkait.

“Kami juga mengembangkan program kesehatan dan keselamatan lingkungan untuk karyawan dan masyarakat sekitar. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, yang berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar,” terangnya.

Manfaat lain dari keberadaan tambang di Banyuwangi ini adalah adanya golden share ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, royalti, pajak, iuran tetap pertambangan dan pengelolaan jaminan reklamasi.

Awal tahun ini PT BSI mendapat penghargaan sebagai wajib pajak kontributor terbaik tahun 2017 dari Kantor Pajak DJP Jawa Timur III KPP Pratama, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Oktober lalu, kami juga menerima penghargaan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I atas kontribusi besarnya terhadap penerimaan pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KKP) Jakarta Setiabudi I untuk tahun buku 2017,” pungkas dia.(guh)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.