Tiga Pilar Sambikerep Gelar Khotmil Quran

oleh -47 Dilihat
oleh
Tiga Pilar Sambikerep

SURABAYA, PETISI.CO – Demi mewujudkan Indonesia yang berahlakulkarimah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sambikerep, bersama tiga pilar, menggelar kegiatan rutin Khotmil Qur’an.

Kegiatan diawali semaan Al Qur’an, di pendopo rumah H. Suparno, Jl. Sambikerep, Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jum’at (26/1/2018).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua MUI Surabaya KH. Muhaimin Ali, Camat Sambikerep Ahmad Widiantoro S.Sos, M.Si, Wadanramil Lakarsantri Kapten Inf. Yani S, Lurah Bringin Iwan Ratmono SH, Lurah Made Gufron, Lurah Sambikerep Gatot,  anggota Polsek Lakarsantri, Babinsa Koramil Lakarsantri, Ketua MUI Kecamatan Sambikerep Ust. Sholeh, H. Ahmad Saifulloh, Ust. Mualifin, H. Nur Wahib, Ust. Lukman Hakim, H. Suparno, tokoh agama dan tokoh masyarakat wilayah Sambikerep.

Suparno selaku tuan rumah, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, daripada kegiatan yang negatif, kegiatan seperti ini lebih bagus, namun harus diapresiasikan kepada tingkah laku.

“Selain acara khotmil Qur’an, jadi tasyakuran ini juga untuk kelanjutan pembangunan masjid, dan pembangunan masjid yang sempat diberhentikan oleh Pemkot saat itu harus dijelaskan. Kalau ndak dijelaskan, semua orang akan menafsirkannya sendiri – sendiri, lah wong kita ini niatnya baik membangun masjid, tapi tetap ada saja pro kontra, kita kan ndak tau pola pikirnya pemkot itu seperti apa,” ucapnya

“Saya sempat disuruh membuat surat, kalau nanti masjid sudah jadi disuruh serah terima di pemkot, saya ndak tau, apa kalau asetnya itu lepas dapat dukungan dari atas, lah wong ini kan ndak lepas hanya digunakan untuk warga masyarakat setempat saja,” kata Suparno.

Sementara, Camat Sambikerep Ahmad Widiantoro S.Sos, M.Si, menjelaskan, terkait dengan diberhentikannya pembangunan masjid tersebut adalah atas dasar aset, tercatat sebagai aset pemkot. Sehingga pembangunan tidak dapat dilanjutkan pada waktu itu.

“Dan alhamdulillah pada saat ada sedekah bumi di RW 4 ibu walikota hadir, dalam sambutannya beliau mengatakan, ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi warga Sambikerep. Terutama yang termasuk sosial, yang didalamnya kegiatan ekonomi,” ungkapnya

Lanjut Camat Widi, dan hasil resume rapat tokoh warga Sambikerep saat bersama Forpimka, dia sampaikan ke walikota, akhirnya turun disposisi dari pemkot bahwa untuk melanjutkan pembangunan masjid.

Menurut Wakil Ketua MUI Surabaya KH. Muhaimin Ali, saat memberikan ceramah, semua perjuangan butuh pengorbanan, seperti warga Sambikerep saat ini dalam memperjuangkan rencana pembangunan masjid.

“Saya dulu juga pernah berjuang seperti ini, namun ndak perlu demo, karena demo itu bisa merugikan kedua belah pihak, jadi kalau bisa lungguh bareng, diomong bareng dan burgening, karena jadi orang baik itu belum tentu dinilai baik, tergantung pemahaman warga sekitarnya,” ungkapnya. (bah)