KUANSING, PETISI.CO – Untuk memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat, sejumlah tokoh di wilayah hukum Polsek Kuantan Mudik Polres Kuansing Polda Riau menolak kekerasan.
Abrinal SPdi Datuk Lenggang Marajo Ketua Harian Kerapatan Adat Melayu Riau Kabupaten Kuantan Singingi menyampaikan, dia sebagai salah satu pemangku adat di wilayah Kuantan Mudik menolak perbuatan kekerasan dan anarki.
Lebih-lebih yang bisa menimbulkan perpecahan bangsa.
“Saya menghimbau kepada cucu kemenakan dengan momentum Idul Fitri 1440 H/2019 M pasca Pemilu Pilpres, Pileg, mari kita ciptakan situasi Kamtibmas di wilayah hukum Kuantan Mudik yang aman, tertib dan damai,” ujarnya.
Lebih lanjut Datuk Lenggang menyampaikan, Biduk lalu kiambang batawuik, kalau perahu sudah lewat maka enceng gondok yang hidup di air itu bertemu kembali secara alami. Begitu juga kita, setelah selesai perhelatan pemilu kok mungkin kemarin ada pendapat silang sengketa, mari kita sudahi dengan saling bermaafan di hari Idul Fitri.
“Jadikan budaya luhur kita musyawarah mufakat untuk menyelesaikan masalah dan kita tolak kekerasan untuk menyelesaikan masalah,” ujar Abrinal.
Hal senada disampaikan Rusmanto Ketua Pengurus Anak Cabang GP ANSOR Gunung Toar, juga menolak kekerasan dalam penyelasian segala persoalan dan dia dengan anggota siap dan sanggup menjaga wilayahnya aman, damai untuk keutuhan NKRI.(gus)
