Totok Daryanto Sosialisasi Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Nasional

oleh -74 Dilihat
oleh
Totok Daryanto dalam sosialisasi MPR RI yang dilaksanakan di Balai Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang

Dalam Perspektif TAP MPR

MALANG, PETISI.CO – Persatuan dan kesatuan nasional dapat digapai melalui pemerintahan yang mengelola kehidupan secara baik dan adil, serta mampu mengatasi berbagai permasalahan sesuai dengan arah kebijakan dan kaidah pelaksanaan dalam Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000.

Demikian disampaikan Totok Daryanto dalam sosialisasi MPR RI yang dilaksanakan di Balai Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang,  Kamis (7/12).

Menurut Totok Daryanto, TAP MPR yang mengatur tentang persatuan dan kesatuan nasional termaktub dalam TAP MPR RI Nomor I/MPR/2003 dan TAP MPR Nomor V/MPR/2000.

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 ini, kata Totok Daryanto,  mengamanatkan pentingnya pemantapan persatuan dan kesatuan nasional. Karena dalam sejarah perjalanan negara Indonesia telah terjadi pemberontakan dan pergolakan sebagai akibat dari penyalahgunaan kekuasaan yang sentralistis, tidak terselesaikannya perbedaan pendapat, ketidaksiapan dalam menghormati perbedaan pendapat dan menerima kemajemukan diantara pemimpin bangsa dan masyarakat.

“Hal tersebut antara lain melahirkan konflik vertikal antara pusat dan daerah, dan konflik horisontal antar berbagai unsur masyarakat, pertentangan ideologi dan agama, kemiskinan struktural, kesenjangan sosial, ketidakadilan, dan lain-lain,” ujarnya.

Sedangkan dalam merealisasikan TAP MPR No. V Tahun 2000, Totok menyampaikan bahwa diperlukan kesadaran dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk memantapkan persatuan dan kesatuan nasional melalui rekonsiliasi nasional.

Selain itu, Kata Totok daryanto,  juga perlu diinternalisasikan pemahaman dan penghayatan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dengan menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme.

Dalam kenyataannya, pemahaman dan penghayatan masyarakat tentang persatuan dan kesatuan masih jauh dari harapan. “Semua itu disebabkan, masih munculnya berbagai konflik yang meliputi,  agama, suku, ras, sosial, budaya, politik, dan ekonomi.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.