Wabup Bondowoso Tegur Diskoperindag

oleh -111 Dilihat
oleh
Wabup Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat ketika diwawancarai sejumlah wartawan

Pasar Induk Bondowoso Semrawut

BONDOWOSO, PETISI.CO –  Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, inspeksi mendadak (sidak) ke pasar induk Bondowoso, Senin (4/3/2019). Ia menegur keras terhadap Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta sejumlah dinas terkait, menyusul semrawutnya pasar tersebut. Pasalnya, pasar yang baru setahun dibangun dan ditempati keberadaannya jauh dari harapan.

Teguran keras itu, disampaikan Irwan, karena banyaknya pedagang sayuran yang justru berjualan di  pinggir-pinggir jalan di area pasar induk Bondowoso.

”Pasar ini dibangun dengan dana puluhan miliar dengan harapan pedagang tertata dan membuat nyaman pembeli. Tapi ini justru banyak pedagang yang lesehan di tepi jalanan,”ujar Irwan.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan, bahwa kesemrawutan pasar tersebut, dikeluhkan sejumlah pedagang yang berada di kios lantai II, karena membuatnya  menjadi sepi. Padahal, selama ini, ada kios-kios yang kosong dan belum ditempati pedagang.

“Tolong agar para pedagang sayur bisa lebih tertib menempati lapak asli, bukan di pinggir jalan. Dinas Pasar dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) harus bisa segera menyelesaikan persoalan ini. Kalau perlu, setiap hari harus ada petugas yang berjaga,”katanya.

Disamping itu, Irwan meminta kepada dinas terkait, setiap hari memantau agar pedagang sayur tak kembali ke daerah pinggir jalan. “Diskoperindag sebagai pengelola diminta menertibkan sesuai Perda. Kalau perlu di ruang kerja kepala pasar diberikan semacam CCTV,” harap Wabup tersebut.

Lebih jauh ia mengatakan, kondisi bangunan pasar ini, banyak sejumlah pedagang pasar menyampaikan, bahwa atapnya banyak yang bocor. “Masalah kebocoran atap, kami sarankan ke Diskoperindag untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso. Agar diketahui, masa pemeliharaan dan perawatannya masih tanggung jawab siapa. Apa rekanan kontraktor, selaku pelaksana proyek pasar ini, atau dinas. Di dalam kontrak kerja kan tertera,” imbuhnya.

Untuk diketahui, dampak akibat kesemrawutan penataan pasar tersebut, diamini oleh sejumlah para  pedagang kios lantai II. Menurutnya,  setelah pasar dibangun justru pendapatannya anjlok drastis. ”Di lantai II  jarang dilewati orang. Kami minta pemkab bisa menertibkannya,” pungkasnya. (latif)

No More Posts Available.

No more pages to load.