BONDOWOSO, PETISI.CO – Tingkat pendidikan di Kabupaten Bondowoso, saat ini masih tergolong rendah. Indikasinya, angka lama sekolah masih di kisaran 7-8 tahun.
Sehubungan dengan hal ini, pimpinan tertinggi di Kabupaten Bondowoso, berkomitmen dalam jangka waktu tiga tahun angka lama sekolah naik menjadi 13-14 tahun.
“Angka tersebut diyakini bakal menjadikan Kabupaten Bondowoso lepas dari status daerah tertinggal dan termiskin,” tutur Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat, kepada sejumlah wartawan, Kamis 21/2/2019) di acara Safari Pendidikan III di Kecamatan Pakem.
Disamping itu, Irwan mengungkapkan, akan berupaya mengubah pola pikiran masyarakat Bondowoso untuk lebih mengedepankan pendidikan.
“Kalau pendidikan masyarakat di atas rata-rata, maka mereka akan berfikir secara jernih dan positif. Misalnya, mengembangkan usaha-usaha diberbagai bidang sehingga akan melahirkan produk-produk unggulan di Bondowoso yang nantinya akan mempunyai nilai tawar lebih di mata konsumen,” urainya.
Tak hanya itu saja, yang dikatakan Irwan, menurutnya, dengan pendidikan masyarakat di atas rata-rata secara otomatis akan mengurangi angka kemiskinan di Bondowoso.
“Kalau kita lihat, angka kemiskinan di Bondowoso saat ini mencapai 14,39% dari total keseluruhan, kalau kita cuma mengandalkan anggaran dari daerah akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan untuk masyarakat Bondowoso agar lebih memperhatikan pendidikan demi masa depan yang cerah,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Safari Pendidikan III, pada kali ini, diikuti empat kecamatan, yakni Pakem, Wringin, Binakal dan Curahdami. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Harimas beserta stafnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Haeriyah Yuliati, Camat, pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bondowoso, perwakilan TNI, Polri, Bank Jatim, BRI, BNI, dan beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) SD, SMP beserta guru-gurunya dan juga undangan lainnya.(latif)