Warga Asemrowo Geram, Aliran Sungai Avoer Sumo Terhambat

oleh -129 Dilihat
oleh
Aliran Sungai Avoer Sumo Terhambat

SURABAYA, PETISI.CO – Banjir yang terjadi di wilayah Kota Surabaya, kebanyakan diakibatkan karena tidak lancarnya aliran air sungai, diantaranya adalah sungai Avoer Sumo yang berada di berbatasan dua wilayah Kecamatan, yaitu Asemrowo dan Sukomanunggal, Surabaya.

Sungai Avoer Sumo tersebut saat ini aliran airnya tidak lancar, hal itu diakibatkan oleh banyaknya enceng gondok dan sampah. Ditambah lagi dengan tertutupnya di sebelah selatan jalan tol.

Akibatnya, sungai Avoer Sumo tersebut sangat berpotensi terjadi banjir saat hujan, karena arusnya tidak dapat mengalir dengan lancar menuju ke sungai Greges.

Penutupan tersebut diduga dilakukan oleh pihak proyek pekerjaan pelebaran jalan tol.

Kejadian tersebut membuat warga masyarakat sekitar merasa geram, khususnya warga kampung Tambak Pring barat RT 8 RW 8, Kelurahan Asemrowo, karena wilayah tersebut sering terdampak banjir.

Kepada petisi.co, Lurah Asemrowo Drs. Asnafi didampingi Ketua LPMK Moh Widodo dan Satgas Linmas Subkhan, membenarkan, bahwa tertutupnya sungai Avoer Sumo, di sebelah selatan jalan tol Surabaya – Gresik atau tol Dumar Industri.

Lurah Asemrowo besama Ketua LPMK Kelurahan Asemrowo dan Satgas Linmas, menunjukkan posisi gedek yang menutup aliran sungai tersebut.

Menurutnya, pihak kelurahan sudah menyampaikan masalah sungai itu kepada dinas terkait di Pemkot Surabaya, dengan mengirimkan foto lokasi sungai. Namun hingga saat ini masih belum ada tindakan.

“Pengaduan warga pada saat itu langsung kami tindaklanjuti, dan sudah kami sampaikan kepada dinas terkait,” ungkapnya.

Banyak enceng gondok dan sampah.

Sementara itu, Ketua RW 8 kampung Tambak Pring barat blok D, Kelurahan Asemrowo, saat ditemui di rumahnya, mengatakan, dengan ditutupnya aliran sungai di tol Dumar Industri tersebut, membuat terhambatnya aliran sungai yang berada di wilayah kampung ini.

“Akibatnya kampung kami menjadi banjir jika hujan, karena airnya ndak bisa mengalir dengan lancar dan meluber ke kampung disekitaran sungai ini,” ujar Abdul Rokhim.

Menurutnya, semestinya jangan sampai menutup sungai, apalagi saat ini kan lagi musim hujan, sebab disini kalau banjir surutnya pasti lama, bisa dua hingga tiga hari karena arusnya ndak lancar.

Jadi airnya hanya muter di wilayah ini saja, dan biasanya kalau banjir bisa mencapai ketinggian hingga 50 centimeter.

“Kami seluruh warga RW 8 kampung Tambak Pring Blok D, sangat menyesalkan tertutupnya aliran sungai tersebut. Dan berharap agar Pemerintah Kota Surabaya, memperhatikan masalah sungai ini dan segera menormalisasinya, agar aliran sungai dapat menjadi lancar kembali,” pungkasnya. (bah)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.