21 Hari Menghilang, Ditemukan Sudah Jadi Kerangka

oleh -43 Dilihat
oleh
Korban sebelum dievakuasi

PONOROGO, PETISI.COSetelah 21 hari menghilang dan dicari oleh keluarganya, Kusno alias Pono (70) warga Dusun Karanglo, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis ditemukan sudah menjadi kerangka di tepi sungai desa setempat.

Kerangka korban ini kali pertama ditemukan oleh Sumadi (60) warga setempat, Selasa (5/12) sekitar pukul 14.30. Saat itu Sumadi bermaksud mancari kayu bakar di tepian sungai desa setempat.

Namun belum mendapat kayu bakar, Sumadi dikagetkan dengan adanya tulang belulang dan tengkorak manusia. Seketika ia memanggil Samsugi (52) warga setempat untuk melihat apa yang baru ia temukan. “Bagitu melihat tengkorak itu, saya langsung memberitahu Sugi.” terang Sumadi.

Dalam sekejab kabar penemuan tengkorak manusia tersebut sampai ke telinga petugas yang langsung mendatangi lokasi penemuan. Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan tengkorak manusia dan pakaian yang sudah lusuh.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban diyakini sebagai Kusno berdasarkan keterangan Sunari keluarga korban. Kepada petugas ia mengatakan, sejak tanggal 15 November lalu korban menghilang. “Sejak 15 November kami sekeluarga sudah berusaha mencari kemana-mana tetapi tidak ketemu,” katanya pada petugas.

Terkuaknya bahwa korban adalah Kusno warga setempat karena petugas menemukan pakaian yang dikenakan korban yakni, kaos dengan lengan biru motif garis-garis. Serta celana kolor bermotif warna merah di samping serta gigi atas yang sudah ompong.

Kapolsek Jetis, Kompol Wiyoto mengatakan, keluarga korban masih ingat betul pakaian yang dikenakan korban saat meninggalkan rumah. “Sesuai keterangan keluarga pakaian yang dikenakan korban saat menghilang sama persis dengan yang ditemukan anggota. Dan keluarganyapun mengakui bahwa tengkorak tersebut adalah Kusno,” Kata Wiyoto pada petisi.co sore tadi.

Setelah dilakukan identifikasi selanjutnya tulang dan tengkorak korban diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan. “Atas permintaan keluarga, korban kami serahkan karena keluarganya akan memakamkannya dengan wajar,” Imbuh Wiyoto. (rib)