29 Tim Ahli Bakal Membantu Bupati dan Wakil Bupati Jember

oleh -141 Dilihat
oleh
Ketua Tim Ahli Bupati, Prof Yuli Witono saat diwawancarai wartawan.

JEMBER, PETISI.CO – “Yang memanggil kami bukan bupati, tapi yang memanggil kami adalah Jember. Mari kita sisihkan waktu, bantu bupati bangun Jember. Wis Wayahe Jember Bangkit,” hal itu disampaikan Ketua Tim Ahli Bupati, Prof Yuli Witono.

Prof Yuli Witono diketahui merupakan Guru Besar & Entrepeneur Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember, yang dipercaya Bupati Jember Hendy, untuk memimpin 29 tim ahli yang bakal membantu memberikan masukan kepada Bupati dan Wakil Bupati Jember.

Seperti disampaikan Bupati Jember Ir H hendy Siswanto, seperti biasa didampingi Wabup KH MB Firjaun Barlaman, saat acara penyerahan SK kepada 29 orang tenaga ahli, Kamis malam (10/06/2021), berharap keberadaan tenaga ahli itu akan membawa terobosan di segala bidang.

“Jember akan segera maju sesuai dengan proyeksi kita, semoga dengan dibentuknya tim bupati ini Jember akan maju, kami tidak ada maksud mengajari bapak ibu sekalian,” tuturnya.

Tugas pokok anggota tim ahli, yang memiliki keahlian sesuai bidangnya masing-masing ini, untuk membantu Bupati dan Wabup, serta ikut mengawasi pembangunan dan perencanaan ke depan.

“Mereka harus berkolaborasi, bekerja secara tim untuk mengejar ketertinggalan, melakukan akselerasi dengan keahliannya masing-masing,” kata bupati.

Sebagai daerah yang dihuni beragam suku dan etnis, Jember memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki daerah lain. Jember terbentuk melalui percampuran budaya (hybrid culture) dengan dua anasir budaya yang dominan, Madura dan Jawa.

Hasil percampuran budaya yang dikenal dengan sebutan Pandhalungan ini, menjadi salah satu kekuatan Jember untuk membangun dalam banyak bidang.

“Mari kita ‘ramut’ (merawat,red) budaya kita hingga menjadi kekuatan untuk meningkatkan ekonomi kita menuju Jember Bangkit,” ajak Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada acara pelantikan Tim Ahli Bupati di Pendopo Wahya Wibawagraha, Kamis malam (10/06/2021).

Kekayaan dan keaneragaman budaya yang hidup di Jember ini merupakan kearifan lokal yang harus dipertahankan sebagai warisan luhur dari para pendahulu.

“Kalau kita tidak peduli kepada budaya kita, siapa lagi yang akan peduli, budaya kita akan hilang dan tidak dikenal di masyarakat,” ujar bupati.

Salah satu budaya luhur warisan nenek moyang yang harus dilestarikan, adalah silat. Meski beberapa waktu lalu kelompok dari seni beladiri ini sempat menimbulkan keresahan masyarakat akibat terjadinya gesekan antar oknum anggota perguruan, tapi keberadaannya tetap saja harus dirawat dan dilestarikan. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.