357 Atlet Ramaikan Peparprov Jatim II di Surabaya

oleh -78 Dilihat
oleh
Ali Kuncoro membakar semangat para atlet penyandang disabilitas saat membuka Peparprov Jatim II

SURABAYA, PETISI.CO – Sebanyak 357 atlet penyandang disabilitas dari 37 Kabupaten/Kota se Jawa Timur (Jatim) meramaikan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jatim II di Surabaya, 14-16 Juni 2024. Satu daerah yang absen adalah Kabupaten Probolinggo, Karena NPCI nya belum terbentuk.

Secara resmi Peparprov Jatim II dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim M Ali Kuncoro di GOR Basket Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (14/6) malam. Peparprov II mempertandingkan 3 cabang olahraga (cabor), yaitu atletik, voli duduk dan bocia.

Defile peserta Peparprov Jatim II di GOR Basket Unesa

“Peparprov tahun ini kembali digelar di Surabaya. Diikuti 37 daerah dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Jumlah total atlet yang bertanding sebanyak 357 orang,” kata Ali Kuncoro kepada wartawan usai pembukaan Peparprov II 2024.

Menurutnya, Peparprov digelar dalam rangka persiapan menghadapi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Solo, Oktober mendatang. Peparprov jadi ajang promosi degradasi (promdeg) untuk memilih atlet terbaik, sehingga diharapkan meraih prestasi yang gemilang.

Ke depan, Dispora Jatim ingin even bagi penyandang disabilitas ini bisa diselenggarakan rutin sebagai ajang pembibitan atlet penyandang disabilitas. Rencana akan digelar bergilir tuan rumahnya.

Tidak selalu di Surabaya, agar masing-masing daerah terpacu meningkatkan prestasi. Dimana, Surabaya sudah dua kali menjadi tuan rumah Peparprov.

“Dengan digelar di daerah, maka masing-masing daerah terpacu, bahwa potensi atlet disabilitas maupun paralimpik juga semakin tumbuh dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah masing-masing,” jelasnya.

Apalagi, penyelenggaraan Peparnas Jatim, merupakan implementasi dari amanat Undang-undang bagi pemerintahan yang inklusif. Dulu sebenarnya yang merintis Peparprov adalah ibu gubernur Khofifah Indar Parawansa, bahwa di pemprov Jatim itu pemerintahannya inklusif.

“Jadi, semua orang memiliki hak dan kesetaraan yang sama dalam hal apapun juga. Prinsipnya No One Left Behind. Jadi, tidak ada satupun warga negara yang kita tinggal dan semua kita fasilitasi sesuai potensi yang dimiliki masing-masing,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.