50 Fasilitator Ikuti Penguatan Kapasitas Penyelenggara untuk SLRT

oleh -60 Dilihat
oleh
Para fasilitator yang mengikuti penguatan kapasitas penyelenggara untuk realisasi aplikasi SLRT.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Sebanyak 50 fasilitator tingkat kecamatan di Kabupaten Bondowoso, mengikuti penguatan kapasitas penyelenggara untuk realisasi aplikasi Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Aula Sabha Bina 1, Rabu (9/10/2019).

Mereka selama dua hari mulai hari Rabu hingga Kamis, diajari menggunakan aplikasi SLRT yang disebut,  program yang diinisiasi oleh Kementrian Sosial sebagai tempat “ngadu” masyarakat penerima bantuan sosial.

Kemudian, masing-masing fasilitator tersebut,  juga dipegangi sebuah tab yang di dalamnya telah ditanam aplikasi SLRT.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Saefudin menerangkan, bahwa dilaksanakannya penguatan ini sebagai kepanjangan tangan atas dipilihnya Bondowoso sebagai salah satu dari 20 kabupaten di Indonesia untuk menjadi proyek percontohan program tersebut.

Menurut dia, di Bondowoso sendiri hanya dilaksanakan di dua desa, yakni Desa Bukor,  Kecamatan Wringin, dan Desa Cerme, Kecamatan Cerme. Dipilihnya dua desa itu karena memang akses wifinya yang dinilai sudah berjalan dengan baik.

“Jadi kalau untuk apliasinya memang semua fasilitator bisa menggunakan di seluruh kecamatan. Khusus di dua desa ini dibentuk Pusat Kesejahteraan Sosial, karena  ada kesekreatariatannya,” jelasnya.

Tujuan program ini sendiri, untuk mendekatkan layanan Kemensos kepada keluarga miskin. Sekaligus untuk memverifikasi dan validasi data keluraga kurang mampu.

“Kemudian yang ketiga juga menjadi lembaga pengaduan,” tuturnya.

Disebutnya pula, bahwa aplikasi terhubung dengan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG) yang merupakan basis data terpadu. Dimana data kemiskinan  Bondowoso pun bisa dilihat disana.

“Jadi di layanan SLRT ini, memperpendek layanan kita. Yang biasanya ke Dinsos dulu baru ke instansi terkait. Kalau ini langsung, melalui aplikasi ini, dalam satu atau dua jam, tanpa masyarakat miskin itu kemana-mana,” pungkasnya.(tif)