560 Pekerja di Jatim Telah Menerima Bantuan Subsidi Upah dari Pemerintah

oleh -103 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah foto bersama perwakilan penerima Piala Paritrana Award Tahun 2019.

SURABAYA, PETISI.CO – Jumlah tenaga kerja di Jawa Timur (Jatim) yang menerima bantuan subsidi gaji atau upah dari Pemerintah Republik Indonesia mencapai 560 orang. Bantuan subsidi upah tersebut disalurkan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

“Sampai dengan kedua, peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan upah di bawah Rp 5 juta yang menerima subsidi upah sebanyak 560 orang,” kata Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Dodo Suharto kepada wartawan usai acara pemberian bantuan subsidi gaji/upah untuk pekerja/buruh di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (8/9/2020).

Dijelaskan, angka tersebut masih sementara karena total pekerja dengan upah di bawah Rp 5 juta dan terdaftar di BPJS sebanyak 1,7 juga pekerja. Di mana, saat ini data masih terus dilakukan verifikasi oleh tim di BPJS Ketenagakerjaan Pusat dan Kementerian Ketenagakerjaan RI.

“Target kami 1,7 juta pekerja. Kami targetkan sampai 15 September 2020 harus tuntas. Banyak kendala yang kami hadapi saat melakukan pendataan pekerja dengan upah dibawah Rp 5 juta untuk mendapatkan bantuan subsidi upah ini,” ungkapnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berharap, subsidi upah yang diberikan ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan para pekerja beserta keluarga di tengah besarnya dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

“Yang dapat subsidi gaji diharapkan akan bisa memberi penguatan gizi bagi keluarganya karena memang bantuan subsidi gaji diberikan oleh pemerintah saat pandemi Covid kita harap bisa menyiapkan format hidup sehat dan bersih,” ujar Khofifah.

Selain bantuan subsidi upah, Khofifah menyebut yang harus menjadi satu kesatuan adalah memastikan di tempat kerja kita menggunakan masker yang aman. Bukan sekedar memakai masker, tapi menggunakan masker yang aman.

Karena itu, mantan Menteri Sosial RI itu mengajak seluruh pemilih usaha maupun para pekerja untuk terus menerapkan protokol kesehatan ketika bekerja. Utamanya dalam hal penggunaan masker yang baik dan benar.

“Yang banyak saya temukan adalah banyak masyarakat yang menggunakan masker tidak aman. Ada yang menurunkan masker sehingga nampak hidungnya. Ada pula yang menurunkan masker sampai ke dagu dan ke atas,” ungkapnya.

Khofifah juga mengingatkan bahwa penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan. Hari-hari ini, pihaknya melakukan diskusi format penyebaran Covid-19 secara intens, spreading agak membahayakan bisa mengalami percepatan 10x lipat.

“Ini satu orang bisa potensi menyebarkan ke 10 orang. Maka, masker sekarang adalah kebutuhan yang harus kita pakai. Harapannya adalah kita bisa menyiapkan format hidup yang sehat dan bersih. Tentu kita bisa melindungi diri dan lingkungan kita, sehingga tidak terpapar Covid-19,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.