SURABAYA, PETISI.CO – Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan Kejuaran Renang Jatim Open 2021 di Kolam Renang Dispora Jatim, 27-29 Nopember 2021.
Kejuaraan ini diikuti 650 perenang dari berbagai provinsi di Indonesia. Antara lain, Sumatera, Batam, Bengkulu, Riau, Samarinda, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Palu, Bali dan daerah di pulau Jawa.
“Alhamdulillah dengan bantuan dan kerjasama KONI Jatim dan Kementerian Olahraga (Kemenpora), akhirnya kejuaraan renang ini digelar dengan menerapkan aturan prokes dari pemerintah,” kata Ketua Pengprov PRSI Jatim, Riswanda kepada wartawan usai membuka Jatim Open 2021 di kolam renang Dispora Jatim, Minggu (28/11/2021).
Dijelaskan, hampir dua tahun ini, para perenang kekurangan even untuk menunjukkan kemampuan prestasinya. Selama pandemi Covid-19, mereka hanya berlatih tanpa ada kejuaraan yang diikuti.
“Mereka tetap berlatih dengan keterbatasan kolam tertentu untuk menghargai prokes pemerintah. Tapi, walaupun latihan mereka tetap saja butuh satu even untuk mengukur hasil dari latihan tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah peserta Jatim Open 2021, sebenarnya bisa lebih banyak hingga 1.000 atlet. Namun, panitia terpaksa membatasi 650 peserta. Panitia memahami perkembangan situasi pandemi Covid-19.
“Walaupun sudah melandai, tapi kita patuh terhadap aturan pemerintah. Kita minta asesesmen Satgas Covid-19 Kota Surabaya untuk melihat prokes yang dilakukan oleh panitia. Alhamdulillah akhirnya diizinkan dengan membatasi setiap sesi sekitar 200 peserta,” ungkapnya.
Dalam Jatim Open 2021 ini, nomor yang dipertandingkan mulai jarak pendek 50 meter sampai 400 meter dengan melibatkan dari KU 4 sampai senior. Namun, even ini tidak melibatkan atlet yang terdaftar sebagai atlet PON.
“Jadi, kita memberikan kesempatan kepada para perenang untuk juara. Karena even ini tidak melibatkan dan melarang atlet yang terdaftar sebagai atlet PON berlaga di Jatim Open,” tegasnya.
Tujuan PRSI Jatim menggelar even ini, memang ingin memberikan kesempatan kepada atlet-atlet muda untuk menunjukkan kemampuan dan prestasinya guna menyeruak ke lapis-lapis kedua, bahkan lapis satu puslatda.
“Memang PON 2025 masih lama. Tapi, tidak ada kata terlambat. Siapa memulai cepat, tepat dan akurat, maka itu yang akan leading,” paparnya.
Hal itu sudah dibuktikan PRSI Jatim pada PON XX 2020 di Papua. PRSI Jatim meraih 25 emas, 13 perak dan 11 perunggu. “Tentu mempertahankan prestasi ini bukan hal mudah. Kita akan berusaha lebih baik lagi,” tandasnya. (bm)