SURABAYA, PETISI.CO – Persentase angka pasien Covid-19 di Surabaya sebagian besar bertempat tinggal di kawasan perumahan menengah atas, diprediksi hal itu bisa terjadi setelah mereka melakukan perjalanan luar kota.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun meminta kepada para warga kotanya untuk tidak melakukan plesiran terlebih dahulu di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Hampir 75 persen tinggal di perumahan menengah atas. Makanya saya tadi sampaikan untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu,” kata Risma.
Tak hanya itu saja, bahkan pihaknya mencatat jika warga yang terpapar Covid-19 ini sebagian berstatus sebagai pekerja.
Berkaca dari hal tersebut, Risma pun menginstruksikan kepada jajarannya untuk menggencarkan sososialisasi penerapan protokol kesehatan kepada warga Kota Surabaya melalui surat edaran.
“Kita akan buat surat edaran ke kantor-kantor lagi. Kita akan berikan surat untuk masing-masing kantor, pertokoan dan industri agar taat lagi terhadap protokol kesehatan,” jelasnya.
Sedangkan bagi warga yang memang harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan, maka diwanti-wanti agar terus menjaga kondisi kesehatan, termasuk pada keluarganya.
“Mereka memang melakukan protokol kesehatan, cuma mereka kemudian menular di rumahnya sendiri. Dalam satu rumah itu ada yang kena 4, ada yang kena sampai 5 orang,” pungkas dia.
Risma menambahkan, untuk mempercepat pemutusan mata rantai pandemi Covid-19 ini, seluruh warga Surabaya diminta patuh pada protokol kesehatan, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan perumahan menengah atas.
“Karena kalau dilihat datanya, usianya itu range remaja dan range pekerja, dan rata-rata mereka tinggal di perumahan menengah atas. Jadi bukan di kampung lagi, kalau dulu awal-awal (pandemi) di kampung,” ungkap dia. (nan)