Ada Apa dengan Ning Ita?  

oleh -174 Dilihat
oleh
Acara Ngopi Bareng Bersama Wali Kota Mojokerto.

Ngopi Bareng Bersama Wali Kota Mojokerto

MOJOKERTO, PETISI.COPuluhan wartawan diajak ngopi bersama dalam suasana santai dan diskusi  mengenai ada apa dengan Ning Ita selama menjabat Wali Kota Mojokerto hampir satu tahun tiga bulan, bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Jalan Jawa 31, Senin (24/02/2020).

Sebagai daerah terkecil di Indonesia, Kota Mojokerto terus berkembang di bawah kepemimpinan   tangan dingin Wali Kota, Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota, Achmad Rizal Zakaria. Percepatan pembangunan tak henti-hentinya dimodernisasi oleh keduanya  dari program prioritas utama dalam mensejahterakan masyarakat. Ada tiga program khusus yang saat ini difokuskan dalam mendukung Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata.

Sebagai kota yang dikelilingi dengan berbagai aliran sungai. Yang tahun sebelumnya peristiwa banjir melanda Kota Mojokerto hingga berhari-hari, di bawah kepemimpinan Ning Ita potensi banjir dapat ditangani secara tepat sesaran. Salah satu mengoptimalkan fungsi rumah pompa yang tersebar sebanyak  17 unit, melakukan pengkajian drainase primer.

Puluhan wartawan diajak ngopi bersama dalam suasana santai dan diskusi mengenai ada apa dengan Ning Ita selama menjabat Wali Kota Mojokerto hampir satu tahun tiga bulan.

Di tahun 2020 akan ada pemasangan CCTV untuk pemantauan debit air dan penindakan bagi warga yang membuang sampah sambarangan di sungai. Di tahun 2019 Ning Ita gencar melakukan pemberdayaan masyarakat melalui ibu-ibu PKK dan karang taruna wanita dalam meningkatkan taraf perekonomian keluarga.

Misalnya peningkatan ekonomi kreatif  dengan memberikan pendampingan penuh kepada para IKM/UKM agar produk-produk  yang di hasilkan dari tangan-tangan pengrajin mampu menembus pasar nasional dan internasional.

“Hasil dari para pengrajin atau produsen akan kami suguhkan di rumah rakyat dan outlet oleh-oleh milik pemerintah kota (Rest area Gunung Gedangan),” kata Ning Ita.

Sedangkan program khusus terakhir yaitu mengembangkan potensi wisata dan kepariwisataan, dimana Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan grand desain wisata bahari Mojopahit.

Bicara masalah Mojopahit semua sudah tahu mulai dari anak-anak sampai lansia karena pernah mendapatkan pelajaran tentang kerajaan Majapahit  yang besar dan pengembangan kepariwisataan nantinya berada di wilayah timur atau bersebelahan dengan jembatan rejoto, di atas lahan seluas delapan hektar telah disiapkan pembangunan taman budaya yang di lengkapi dengan ampy theater yang bakal menjadi jujukan baru bagi para wisatawan.

Di dalam wisata bahari Mojopahit sendiri akan ada monumen dan taman kaltaparu, monumen Gajah Mada, Kapal bahari, camping ground, wisata perahu lengkap dengan dermaganya dan salter-salter Majapahitan.

“Sedangkan untuk bantaran kali ngotok, kami berkerjasama dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dalam pemanfaatannya seperti penanaman pohon tabebuya, pohon mojo, dan mengembangkan agrowisata kota yang modern. Ttahun ini pengerjaan monumen Tri Buana Tungga Dewi dan pemandian Sekarsari masih dalam progres,” jelas Ning Ita. (nang)

No More Posts Available.

No more pages to load.