Ahmad Riyadh Berharap Ketua Umum PSSI Harus Sejalan dengan Progam Pemerintah

oleh -145 Dilihat
oleh
Ketua Pengprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua Pengprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh berharap Ketua Umum PSSI ke depan harus bisa sejalan dengan program pemerintah. Jangan bertentangan dengan pemerintah. Ini penting, agar program kerja PSSI ke depan bisa berjalan dengan baik.

“Kalau organisasi sosial ini bertentangan dengan pemerintah, ya tidak mlaku (jalan). Harus baik sama Menpora dan presidennya, sehingga programnya didukung penuh oleh pemerintah,” katanya kepada petisi.co di ruang kerjanya, Jumat (28/6/2019).

Pihaknya tidak mempersoalkan figur calon ketua dari kalangan mana saja, baik swasta maupun pemerintah. Tidak ada batasan. Yang penting, ketua umum nanti bisa sejalan dengan pemerintah dan punya waktu.

“Lebih penting lagi, ketua umum fokus pada organisasi. Sehingga tidak main-main dalam memimpin organisasi olahraga terbesar di tanah air. Ini kalau ingin sepakbola kita go internasional. Selain itu, harus punya power,” tegasnya.

Selain itu, Riyadh menyebut PSSI harus dipimpin oleh orang lama. Muka baru tidak bisa maju menjadi calon ketua umum PSSI. Harus minimal lima tahun jadi pengurus PSSI.

“Syarat utamanya itu. Tingkat daerah mapun pusat, harus lima tahun batasannya. Jadi, tidak bisa dipakai untuk pencolotan (loncatan),” ucapnya.

Apakah dengan demikian PSSI Jatim akan mendukung calon yang sudah lama berkecimpung di sepakbola?.

“Coba lihat siapa yang bukan orang lama. Seperti Rahim Soekasah dan Pak La Nyalla Mattalitti. Pak Iwan Budianto juga orang lama, karena sudah sepuluh tahun di sepakbola,” ungkapnya.

Bagaimana jika PSSI Jatim memunculkan figur baru. Lagi-lagi Riyadh mengatakan tidak boleh.

“Figur baru tidak boleh dicalonkan. Syaratnya harus lima tahun minimal menjadi pengurus PSSI. Nanti pasti banyak calon. Voters ini tidak bodoh memilih calon. Pasti milih yang pas, fokus dan benar,” jelasnya.

Kalaupun calonnya pejabat, Riyadh berharap tinggal di sekitar Jakarta, supaya koordinasinya lebih mudah dan bagus.

“Kemarin, ketua umum PSSI yang lama, Edi Rahmayadi lebih banyak berada di Medan. Pak Edi bagus, cuma koordinasinya kurang baik,” katanya.

Riyadh sendiri menolak untuk dicalonkan, meski nanti banyak mendapat dukungan dari daerah-daerah. “Saya tahu diri, saya tidak mampu. Masih banyak yang bagus-bagus. Saya cuma bisa membantu. Jatim saja sudah pusing, apalagi mengurusi seluruh Indonesia,” elaknya.

Pemilihan Ketua Umum PSSI kemungkinan besar baru akan diselenggarakan dalam Kongres tahunan PSSI pada Januari 2020. Rencananya, PSSI akan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 27 Juli 2019. Agenda utama KLB, yaitu revisi statuta PSSI, revisi Kode Pemilihan PSS, dan memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.