JEMBER, PETISI.CO – Kusworo Wibowo, demikian nama lengkap pria bertubuh tegap kelahiran Surakarta 6 Februari 1979 ini. Bertugas di Jember menggantikan AKBP Sabilul Alif pada tahun 2016, sebelumnya Kusworo menjabat Kasubbag Bungkol Spripim Polri.
Tahun 1991, Kusworo kecil memulai pendidikannya di SD Al-Azhar Kemang, Jakarta, kemudian melanjutkan di lembaga yang sama SMP Al-Azhar Kemang, Jakarta (1994). Menginjak SMA, Kusworo memutuskan untuk masuk dunia kepolisian, ia diterima di SMA Taruna Nusantara, Magelang (1997).
Keputusannya menjadi seorang polisi tidak sia-sia, Kusworo remaja diterima di Akademi Kepolisian/Akpol (2000) dan melanjutkan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisuan/PTIK (2006). Usahanya untuk menjadi polisi berpangkat tidak terhentikan, Kusworo kembali mengenyam pendidikan di Sekolah Staf Pimpinan Menengah/Sespimmen (2014).
Demikian panjang dan ketekunannya serta kesabaran dalam menempuh perjalanan menimba ilmu, beberapa tanda pangkat dapat Kusworo raih. Pertama Inspektur Dua Polisi (2000), Inspektur Satu Polisi (2004), Ajun Komisaris Polisi (2007), Komisaris Polisi (2012) dan Ajun Komisaris Besar Polisi (2016) disandangnya sampai sekarang.
Beberapa jabatan bergengsi, juga pernah Kusworo duduki, diantaranya Pamapta A Polres Jakarta Selatan (2000) Kanit Judisusila Satreskrim Polres Jakarta Selatan (2001) Kanit Ranmor Satreskrim Polres Jakarta Selatan (2002) Kanit Harda Bangtah Satreskrim Polres Jakarta Selatan (2003).
BACA JUGA : Polisi ‘Segudang Prestasi’ itu Duduki Jabatan Kapolres Gresik
Selain itu, masih ada Dantontar Akademi Kepolisian (2004) Pama PTIK (dalam rangka dik PTIK) (2006) Kasat Reskrim Polres Mojokerto Polda Jatim (2007) Kasat Reskrim Polres Malang Kota (2008) Kasat Reskrim Polres Malang Kab. (2009) Kapolsek Gentengkali Polwiltabes Surabaya (2010) Kasat Reskrim Polres Jember Polda Jatim (2010).
Kanit Tambang Subdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim (2011) Paur Mutjab Pama Bagmutjab Birobinkar SSDM Polri (2012) Paur Mutjab Pamenti Bagmutjab Birobinkar SSDM Polri (2013), Kaurmin Bagmutjab Birobinkar SSDM Polri (2014) Dalam rangka Dik. Sespimmen (2014), Kabagbinops Roops Polda Maluku Utara (2014) Kasubag Bungkol Spripim Kapolri (2015) dan Kapolres Jember (2016 – sekarang).
Sosok Kusworo memang dikenal publik sebagai pribadi yang supel dan ramah terhadap semua orang. Wajar bila kemudian ia mendapat beberapa penghargaan bergengsi, diantaranya Satya Lencana Dwidya Shista, Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 Tahun dan Satya Lencana Bhati Nusa.
Selama bertugas di Jember, Kusworo dimata pers cukup terbuka, ia merangkul semua asosiasi media yang menaungi banyak media massa. Tidak jarang Kusworo bertukar pendapat dengan awak media, khususnya wilayah-wilayah yang rawan konflik.
Kesigapannya dalam mengantipasi, beberapa insiden krusial tidak sampai terjadi, diantaranya konflik Bonek dan PSHT, kemudian konflik tambang di Silo.
Kusworo pun mendapat penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, sebagai tokoh yang berhasil mengamankan daerah. Bukan hanya PWI, masih dari media massa, Kusworo juga mendapat penghargaan Suara Rakyat Award dari Prosalina sebagai instansi yang paling banyak menyelesaikan masalah rakyat sepanjang tahun 2017.
Selain paling banyak menyelesaikan masalah rakyat, pelayanannya yang diberikan pun efisien, sebagaimana dilansir Multimedianews.polri.go.id, Rabu (13/12/2017) Kusoworo mendapat Predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berhasil diraih Kepolisian Resor Jember.
Polres Jember dinilai mampu memberi pelayanan ke masyarakat dengan cepat, tepat, profesional dan bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, sehingga mendapatkan predikat WBBM.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyerahkan langsung penghargaan predikat WBBM kepada Kapolres Jember, AKBP kusworo Wibowo di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Kusworo mengatakan, di Indonesia ada 461 Polres. Yang mendapat predikat WBBM 3 Polres. Alhamdulillah salah satunya Polres Jember. “Ini menjadi motivasi dan penyemangat kami untuk lebih meningkatkan predikat itu menjadi WBBM, karena predikat ini merupakan predikat tertinggi di Zona Integritas,” ujar Kapolres Jember.
Polres Jember pun telah membuat terobosan-terobosan baru dengan meluncurkan aplikasi Panic Button yang memudahkan masyarakat untuk melaporkan jika terjadi tindak pidana, sehingga mendapatkan respon cepat dari Kepolisian. Tidak hanya Panic Button, aplikasi Samsat Home Register pun diluncurkan Polres Jember.
“Dengan aplikasi Samsat Home Register ini, masyarakat tidak perlu datang ke kantor Samsat ketika hendak membayar pajak kendaraan bermotor. Dengan aplikasi ini, justru petugas yang akan datang,” ujar Kusworo.
Selain Panic Button dan Samsat Home Register, Polres Jember juga meluncurkan aplikasi yang disebut Criminal Justice Sistem Online di mana aplikasi ini membuat masyarakat bisa mengetahui sejauh mana penanganan kasus yang mereka laporkan ke polisi.
Sarapan bersama Kapolres juga salah satu program terobosan Polres Jember, di mana kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir tiap minggu di setiap kecamatan. Momen itu bisa digunakan warga untuk menyampaikan uneg-unegnya seputar Kamtibmas di lingkungan mereka.
“Kita juga ada program elektronik Siskamling. Program ini bisa menekan kejahatan hingga 50 persen dibanding sebelum memakai E-Siskamling. Program ini juga kita lombakan dan diikuti 248 kelurahan/desa yang ada di kabupaten Jember,” sambung AKBP Kusworo.
Untuk memberi informasi ke masyarakat yang datang ke Polres Jember dan mengantar ke ruang layanan yang hendak dituju warga, Polres ini telah menyiapkan Polwan cantik dan polisi ganteng di pintu gerbang Mapolres Jember.
“Misal, ada yang hendak ke ruang reskrim atau ruang lainnya di Mapolres Jember dan masyarakat belum tahu tempatnya, maka petugas ini akan siap mengantar,” tandas AKBP Kusworo.
Polres Jember juga telah bekerja sama dengan Pemkab melaunching pembangunan 216 titik CCTV. Ratusan CCTV itu dipasang di sejumlah titik untuk menekan angka kriminalitas dan memantau arus lalu lintas. Juga untuk memantau jika ada aksi massa, misalkan unjuk rasa,” tambah Kusworo.(eva)