Akhir Ramadan, Golkar Jatim Didatangi Dua Tokoh Ormas Islam, Ada Apa?

oleh -137 Dilihat
oleh
Ketua PWM Jatim KH Saar Ibarahim saat memberikan tausiyah.

SURABAYA, PETISI.CO – Menjelang akhir bulan ramadan, DPD Golkar Jatim kedatangan tamu penting dan istimewa. Yaitu, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuqi Mustamar dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, KH DR Saad Ibarahim.

Dua tokoh ormas besar di Jatim ini berkesempatan untuk memberikan tausiah Ramadan untuk seluruh warga Jatim yang ditayangkan di Golkar Jatim TV.

Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar saat memberikan tausiyah.

KH Marzuqi Mustamar menekankan bahwa sebagai orang Islam harus berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah. Jika terjadi kesimpangsiuran pendapat, maka kita diminta untuk mencarai para ulama yang memiliki keahlian dalam bidang Alquran dan Sunnah.

“Sebagai orang Islam mari berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah. Andai ada kesimpangsiuran pendapat mari kita kembalikan, kita percayakan kepada para ulama yang memang memiliki keahlian, kedalaman ilmu, di bidang Alquran dan Sunnah,” katanya.

Pengasuh Ponpes Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang ini, juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia selain menjalankan ajaran agama Islam, juga berkomitmen menjaga persatuan dan kerukunan serta perdamaian terhadap sesama.

Karena saat ini, mudah sekali ditemui oknum-oknum yang menyebaran kebencian menuduh sesat. Bahkan seringkali mengkafirkan saudaranya sendiri yang beragama Islam.

“Barangkali ada satu dua perbedaan diantara kita, setelah masing-masing berijtihad, mencari mana diantara perbedaan yang paling pas, yang paling sesuai dengan Alquran dan Sunnah, selanjutnya barangkali melihat orang lain yang berbeda jangan menyesat-nyesatkan, jangan sampai mengkafir-kafirkan, jangan sampai memurtad-murtadkan, memusyrik-musyrikkan, terlebih orang lain yang beda itu mengkonfirmasi dalilnya dan bertabayun/bertanya kepada ulama yang memang hali mendalami Alquran dan Sunnah,” paparnya.

Kiai Marzuqi menegaskan bahwa menjaga agama adalah wajib sejatinya menjaga negara juga wajib. Membuat kekacauan tahadap agama hukumnya haram, membuat kekacauan negara dan kedaulatan negara juga haram.

“Jika negara kacau, perang saudara maka akan berimbas kepada agama itu sendiri. Masjid tidak bisa jamaah, lembaga pendidikan tidak bisa berjalan karena negara tidak aman. Mari seimbangkan menjaga agama dan menjaga negara,” ujarnya.

Sementara itu, KH Saad Ibrahim menekankan hikmah berpuasa di bulan Ramadan satu bulan penuh yang hikmahnya meninggikan posisi dimensi rohani manusia diatas dimensi jasmani manusia.

“Sebenarnya hakikat manusia menjadi manusia itu tidak lebih dan tidak kurang karena pada dirinya ditiupkan ruh yang berasal dari Allah SWT. Maka manusia memperoleh kemuliaannya dan dimulyakan oleh Allah karena manusia diberikan ruh dari Allah SWT,” ujarnya.

Dalam perjalanan kehidupan manusia dua dimensi (jasmani dan ruhani) selalu saling berebut posisi. Syaitan mepengaruhi manusia untuk menempatkan dimensi jasmani diatas dimensi ruhani. Jika manusia benar-benar mengikuti ajakan syaitan maka sedungguhnya nilai manusia tidak lebih dari sekadar tanah.

Syaitan menghembuskan kecenderungan yang bersifat hawa nafsu, sehingga ruh terkungkung sepenuhnya pada dimensi jasmani. Sehingga perjalanan hidup manusia yang seharusnya menuju Allah, malah akan menuju neraka Allah SWT.

“Untuk itulah puasa adalah jalan untuk memanage ruhani manusia untuk kembali kepada Allah. Jika manusia berhasil memanage ruhaninya, maka akan berimbas kepada hubungan kepada Allah dan Hubungan kepada manusia,” tutur Kiai Saad Ibrahim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.