Aktivis Minta Pemkot Selesaikan Kasus UB

oleh -51 Dilihat
oleh
Puluhan aktivis Kota Kediri melakukan aksi demo di depan Balaikota Pemkot Kediri

KEDIRI, PETISI.CO – Sebanyak puluhan aktivis Kota Kediri melakukan aksi demo di depan Balaikota Pemkot Kediri, Jumat (5/5/2017).

Demo dilakukan atas banyaknya polemik pada pembangunan gedung kampus III Universitas Brawijaya (UB) di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Mereka meminta Pemkot Kediri untuk segera menyelesaikan banyaknya masalah tersebut.

Koordinator demo, Tomi Ariwibowo mengatakan, sejak dimulainya pembangunan gedung Kampus III UB di Kota Kediri, dinilai harus perlu adanya transparansi. Menurut dia, banyak poin yang selama ini terdapat indikasi bermasalah dalam proses pembangunan tersebut.

“Ada 11 poin yang kita minta dalam aksi ini, kita ingin Pemkot Kediri agar segera menyelesaikan masalah UB. Sebab dari masalah ini dapat memperburuk citra Pemkot Kediri dan dunia pendidikan,” ujarnya.

Dia menambahkan, dari 11 poin yang menjadi tuntutan, ada 3 poin penting yakni masalah pembayaran pembangunan peroyek UB, status tanah yang ada di lokasi pembangunan dan penurunan 500 genting yang sudah terpasang pada gedung UB di Kota Kediri beberapa waktu lalu.

Aksi demo berlangsung sejak 09.00 WIB akhirnya ditemui perwakilan Pemkot Kediri dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Setelah 20 menit melakukan orasi, sebanyak 4 orang aktivis akhirnya ditemui Kepala DPU Kota Kediri dan melakukan audensi diruang pertemuan Balaikota Pemkot Kediri.

Dari audensi itu, pihak Pemkot Kediri berjanji segera menyelesaikan polemik tersebut dengan membuat surat pernyataan akan memberikan jawaban kepada sejumlah aktivis.

“Pemkot berjanji akan menjawab semua pertanyaan kita, nanti kita akan diberitahu,” imbuh Tomi.

Sementara itu, Kepala DPU Kota Kediri, Kasenan mengaku, terkait UB di Kota Kediri sebenarnya sudah tidak ada masalah. Sedangkan untuk masalah pembangunannya, saat ini pembangunan UB di Kota Kediri masih dalam masa pemeliharaan pada Kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.

“Sudah tidak ada masalah, bangunan itu sudah diserahkan Pemkot Kediri pada 6 Februari 2017 lalu dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan,” jelasnya singkat.(dun)