AMMDK Deklarasi Dukung TNI-Polri Kawal Demokrasi Secara Konstitusional

oleh -76 Dilihat
oleh
Deklarasi Dukung TNI-Polri Kawal Demokrasi Secara Konstitusional

JEMBER, PETISI.CO – Pasca penetapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 oleh Komisi  Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), aktivis Aliansi Mahasiswa Mengawal Demokrasi Konstitusional. (AMMDK), memberikan dukungan atas tidak tegas perusuh yang dilakukan oleh TNI – POLRI.

Berangkat dari keprihatinan dan kesadaran yang tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki tanggungjawab untuk menjaga keutuhan NKRI, maka Aktivis Aliansi Mahasiswa Mengawal Demokrasi yang Konstitusional (AMMDK) menggelar deklarasi, Rabu (22/5/2019).

Deklarasi yang digelar para  aktivis mahasiswa ini berasal dari perwakilan perguruan tinggi se Kabupaten Jember, antara lain  Organisasi Kemahasiswaan BEM, PMII , HMI serta GMMI. Acara digelar sambil berbuka puasa di Rumah Makan Taman Mangli Indah Jember.

AMMDK memberikan dukungan penuh dan apresiasi kepada KPU, Polri dan TNI dalam mengawal demokrasi yang konstitusional. Setelah menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya untuk menuntaskan proses rekapitulasi hasil Pemilihan Presiden masa jabatan 2019–2024 hingga pengesahan rekapitulasi nasional yang paripurna.

KPU diminta untuk tetap bekerja sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, tidak gentar atas tekanan dan ancaman dari pihak–pihak yang mendelegitimasi tupoksi KPU dan atau pihak–pihak memprovokasi untuk tidak menerima hasi Pilpres 2019.

KPU sudah menyelesaikan perhitunganya dan menetapkan hasil rekapitulasinya, maka, AMMDK mengucapkan selamat, kepada Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wapres terpilih.

“Dan mengapresiasi kinerja KPU, meminta pihak yang belum memenangkan Pilpres, untuk legowo, merajut kembali persatuan Indonesia,” ujar Wildan mahasiswa IAIN Jember.

Lebih lanjut Wildan mengatakan, “Kami akan mengawal terus proses perhitungan suara hingga rakyat mendapatkan hasil Pilpres yang sah dan sesuai dengan sistematika pemilu yang jujur dan adil, tanpa intimidasi dari pihak manapun,” kata Wildan.

AMMDK mempercayai sepenuhnya hasil Pilpres adalah sah, legitimatif dan memiliki kekuatan hukum yang tetap, berdasarkan proses demokrasi yang benar dan berkualitas.

“Kami juga menolak segala sikap provokatif dan menjatuhkan yang ditunjukan oleh salah satu pasangan Calon Presiden dan pendukungnya,” tandas Wildan dari Fakultas Syariah.

Dalam deklarasi tersebut, AMMDK mengajak pihak yang menang dan kalah dalam kontestasi Pilpres, menunjukkan kedewasaan sikap politik, legowo dan menjadi teladan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.

AMMDK juga menolak tegas rencana people power yang sekarang diduga dibungkus dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat, karena sejatinya pilihan rakyat di bilik suara TPS merupakan bentuk kedaulatan rakyat, bukan di jalanan. Apapun alasannya aksi di jalanan merupakan aksi melecehkan konstitusi dan melecehkan kehendak mayoritas rakyat.

Deklarasi Dukung TNI-Polri Kawal Demokrasi Secara Konstitusional

“Kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk kembali bersatu dalam rajutan Bhineka Tunggal Ika, menjaga kedamaian Indonesia untuk warisan masa depan anak cucu kita,” papar Wildan

Menyikapi aksi perusuh yang menjadi provokator, adanya segerombolan orang menyusup yang ditengah massa paska shalat tarawih di sepanjang Jl Thamrin Jakarta Pusat yang  berbuat anarkis dan terjadinya pembakaran Asrama Brimob.

“AMMDK mendukung TNI Polri selaku aparat keamanan untuk menindak tegas perusuh yang mencemari proses demokrasi di NKRI yang kita cintai,” teriak Ketua Kauskus Muda Tapal Kuda Firman Firdhousi Soetanto mahasiswa Jogjakarta asal Jember dengan lantang.

Kami  generasi muda tapal kuda dapat menghadirkan demokrasi yang matang, berharap seluruh pelaku politik dapat menghadirkan sesuai konstitusi.

“Menolak people power demi kedamaian bangsa dan mengimbau pihak yang tidak menerima untuk menempuh jalur MK yaitu sesuai prosedur hukum yang berlaku,” pungkas Firman Firdhousi Soetanto.(eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.