Anggota Dewan Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke-77 Bersama Eks Napiter

oleh -155 Dilihat
oleh
Drs. Imam Syafi’i, S.H., M.H. ketika bersama Abu Fida

SURABAYA, PETISI.CO – Perayaan HUT Kemerdekaan RI kali ini berbeda dengan sebelumnya. Setelah mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Imam Syafi’i selaku Anggota DPRD Surabaya berkunjung ke rumah Ustadz Syaifuddin Umar yang biasa dipanggil Abu Fida.

Tempat tinggal mantan napiter (Narapidana Teroris, red) ini mudah ditemukan. Letaknya di pinggir Jalan Sidotopo Lor.

Drs. Imam Syafi’i, S.H., M.H. ketika nerayakan HUT RI ke 77 bersama Abu Fida dan para rekan jurnalis

“Saya mengenal Ustadz Abu Fida sudah lama. Sekitar tahun 2004. Tepatnya ketika saya masih bekerja sebagai jurnalis di Jawa Pos,” ujar Imam Syafi’i, Rabu (17/08/2022).

Saat itu Abu Fida ditangkap aparat keamanan karena dituduh pernah menyembunyikan Dr Azhari dan Noordin Mohd Top. Saat itu kedua warga Malaysia ini merupakan buronan teroris nomor wahid di tanah air.

Abu Fida sempat diperiksa “secara intensif” oleh petugas selama sebulan dari satu hotel ke hotel lainnya. Dia baru dibebaskan setelah media massa ramai memberitakannya. Konon kabarnya petugas tidak pernah memberikan surat penangkapan dan penahanan guru ngaji itu kepada keluarganya.

Tahun 2014, Abu Fida kembali dibekuk oleh Tim Densus 88 Antiteror usai ceramah dan deklarasi ISIS di salah satu masjid di Solo. Alumni Pesantren Gontor ini divonis 3 tahun (dari tuntutan 4 tahun penjara). Dua tahun dipenjara di Mako Brimob, dan 1 tahun meringkuk di Lapas Magelang.

“Saya bebas tahun 2017,” ungkap Abu Fida yang pernah tinggal di Suriah dan Jordania.

Dia juga pernah menjadi kombatan di Pakistan dan Afghanistan sebelum diterima kuliah di Ummul Qurra Makkah jurusan aqidah.

“Saya sering ketemu Osama Bin Laden ketika di Afghanistan. Orangnya loman (dermawan),” sambung Abu Fida yang bapaknya dulu juga polisi berdinas di Polda Jatim.

Imam Syafi’i sebelumnya mengatakan telah bertemu Abu Fida di Bakesbangpol Pemkot Surabaya. Menurut Yayuk selaku Kepala Bakesbangpol mengatakan, bahwa Abu Fida telah banyak membantu pemerintah dalam program deradikalisasi terhadap kelompok-kelompok berpotensi radikal.

“Beberapa waktu lalu saya bertemu Abu Fida di ruangan Bu Yayuk, kepala Bakesbangpol Pemkot Surabaya. Bu Yayuk memberitahu saya kalau Abu Fida sekarang banyak membantu pemerintah dalam program deradikalisasi terhadap kelompok-kelompok berpotensi radikal,” kata Imam Syafi’i.

“Saya bersyukur bisa bertemu lagi dengan Abu Fida. Mantan anggota JI (Jamaah Islamiyah) dan JAT (Jamaah Anshorut Tauhid) ini merupakan satu di antara 18 eks napiter yang tinggal di Surabaya. Di seluruh Jatim ada 150-an mantan napiter,” imbuh Imam Syafi’i.

Bersama sejumlah rekan Jurnalis yang tergabung di Pokja DPRD Surabaya, Imam Syafi’i makan nasi tumpeng bersama secara sederhana. Selain merayakan 17 Agustusan, Anggota DPRD Surabaya ini juga mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT kepada Abu Fida dan keluarga. Yaitu, Abu Fida diterima program doktor (S3) Studi Islam di Uinsa. Lalu putra keempat dan kelimanya diterima di ITS dan salah satu SMAN di Surabaya.

Selain itu, Abu Fida yang juga seorang pedagang telah diperbolehkan untuk membuka lapaknya di market place e-Peken, milik Pemkot Surabaya.

“Saya berterima kasih kepada Bu Yayuk dan Pak Walikota Surabaya,” ungkap Abu Fida, bapak 6 anak ini yang juga ikut upacara 17 Agustus di Taman Surya bersama 8 eks napiter lainnya.

“Dirgahayu ke-77 tahun Kemerdekaan RI. Mari bersama kita wujudkan cita-cita para pendiri negara ini. Yaitu negeri yang Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghafur. Termasuk dengan eks napiter yang sudah kembali ke jalan yang benar,” pungkas Drs. Imam Syafi’i, S.H., M.H., selaku Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.