Anggota DPR RI Dossy Iskandar Sosialisasi Empat Pilar di Tarik Sidoarjo

oleh -57 Dilihat
oleh
Dr. H Dossy Iskandar Prasetyo, SH, MHum, saat sosialisasi empat pilar.

SIDOARJO, PETISI.COAnggota DPR/MPR RI, DR. H. Dossy Iskandar Prasetyo,SH., M.Hum,  kembali menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman ideologi  Pancasila, UUD 1945, NKRI dan ke-Binekatunggalika-an, yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan masyarakat.

Sosialisasi yang diselenggarakan di Desa Mergobener, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ini, dihadiri sedikitnya 150 warga, yang terdiri dari tokoh masyarakat dan  tokoh agama.

Menurut Dossy, perlu dilakukannya sosialisasi  untuk pemantapan ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinike Tunggal Ika, karena untuk lebih meningkatkan kecintaan terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Karena itulah, nilai-nilai Pancasila harus selalu kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu jelas mengartikan bahwa diatas segala-gala urusan, tetap Agama yang tertinggi,” paparnya.

Juga terhadap sila-sila lainnya, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Apalagi, akhir-akhir ini sedang marak aksi-aksi yang dikhawatirkan bisa menggangu eksistensi NKRI,” ujar Dossy, saat sosialisasi pada  Sabtu, 8 April 2017.

Dalam kesempatan itu, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari Dossy, masyarakat yang hadir menjadi paham arti dan pentingnya menjaga ideologi Pancasila. Apalagi saat menyampaikan berbagai pertanyaan, semuanya dijawab dengan gamlang.

“Kami senang dengan kegiatan sosialisasi seperti ini, supaya masyarakat tidak mudah terhasut dengan isu-isu dari luar yang tidak bertanggungjawab,” ujar salah seorang warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi.

Berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat yang hadir dalam sosialisasi, diantaranya masalah  penerapan Pancasila terhadap segala bentuk instrumen dalam menjalankan pemerintahan. Selain itu juga bagaimana peranan pemerintah terhadap kekhawatiran hilangnya jiwa Pancasila dan terkhikisnya nilai ke-Binekatunggalikaan.

Juga disampaikan oleh Dosyy, dalam iklim keterbukaan saat ini, yang tidak bisa dianggap remeh adalah peranan media yang begitu leluasa menyampaikan informasi ke masyarakat.

Belum lagi dengan media sosial (medsos) yang hampir semua kalangan masyarakat bisa mengaksesnya. “Untuk itulah, kita harus bisa memfilter, mana berita yang benar dan hoax.”

Jangan sampai, informasi yang tidak benar dan diterima oleh masyarakat, itu yang akhirnya bisa merugikan masyarakat sendiri. Apalagi,  peran  media juga bisa mengarahkan opini kepada masyarakat yang dinilai bisa melemahkan asas presumption of innocence, terhadap warga yang diduga melakukan tindakan yang melawan hukum.

Dalam menyikapi semua ini, negara harus berperan aktif dalam pengawasan informasi yang beredar dalam masyarakat. Jangan sampai berita-berita hoax atau berita yang tidak benar, langsung diterima oleh masyarakat.(kip)