Anggota Komisi IX DPR RI dan BKKBN Jatim Apresiasi Elemen Masyarakat Banyuwangi Turunkan Stunting

oleh -259 Dilihat
oleh
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM memberikan penghargaan

BANYUWANGI, PETISI.CO – Pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya penurunan angka stunting ini. Sebab, masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Anggota Komisi IX DPR RI, Sy Anas Thahir mendukung penuh program BKKBN terutama dalam percepatan penurunan stunting.

Sy Anas Thahir memandang pentingnya pencegahan stunting dari hulu. “Sangat penting mencegah stunting mulai dari hulu, bagaimana kita mempersiapkan calon pengantin. Untuk ibu-ibu yang punya anak perempuan, mohon anaknya dibolehkan nikah saat usianya sudah 21 tahun. Jika sudah terlanjur menikah sebelum 21 tahun, lebih baik hamilnya ditunda agar siap secara fisik dan mental,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sy Anas Thahir mengapresiasi upaya percepatan penurunan stunting di banyuwangi yang telah dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat misalnya PKK dan organisasi masyarakat dan agama.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI di Aula Kantor Kecamatan Giri Banyuwangi, Sabtu 15 Oktober 2022.

Senada dengan Sy Anas Thahir, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM menjelaskan bahwa prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2021 adalah sebesar 23.5%.

“Secara regulasi, kami berterima kasih kepada pemerintah daerah karena pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), lalu ada yang namanya tim pendamping keluarga yang terdiri dari 3 unsur. Di jatim, ada 31.243 tim. Oleh karenanya, kami memohon semua sektor harus berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting,” tambahnya.

Sementara itu, dipotret dari lensa Kabupaten Banyuwangi, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Banyuwangi, Henik Setyorini, AP, M. Si mengungkapkan angka stunting by name by address dan by ordinat di banyuwangi sebesar 2064.

Tak hanya itu, Henik menjelaskan bahwa ada salah satu inovasi di Banyuwangi untuk mendukung percepatan penurunan stunting.

“Setiap tanggal cantik, seperti 10.10, kami mengadakan kegiatan belanja untuk anak-anak stunting. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak stunting. Kami bekerjasama dengan pedagang sayur tanpa sepengetahuan ibu si anak sehingga bisa terus mensuplai kebutuhan gizi anak sebulan,” pungkasnya. (guh)

No More Posts Available.

No more pages to load.