Antisipasi Corona, Pemprov Jatim Galakkan Gerakan #jatimsehat

oleh -113 Dilihat
oleh
Heru Tjahjono (kiri) bersama dr Joni Wahyuadi memberikan keterangan pers.

SURABAYA, PETISI.CO – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk mengantisipasi virus Corona yang sudah menelan korban jiwa di Indonesia. Terbaru, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menginstruksikan kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan gerakan #jatimsehat.

Gerakan itu secara simbolik akan dilakukan serentak saat pelaksanaan car free day di seluruh kabupaten/kota se Jatim. Di Surabaya, aksi itu digelar di Taman Bungkul, Minggu (8/3/2020).

“Aksi ini akan dilakukan dengan bekerjasama dengan Polda Jatim bersama Dirut RSUD Soetomo dan Dinas Kesehatan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono kepada wartawan di Surabaya, Selasa (3/3/2020).

Gerakan ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak panik terhadap setiap informasi yang diterima dari berbagai media sosial.

“Kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terinfeksi corona melalui penerapan PHBS, cuci tangan yang benas, ketentuan penggunaan masker serta para dokter akan dilibatkan,” ujarnya.

Menurutnya, ketentuan penggunaan masker perlu dipahami masyarakat. Sebab, saat ini banyak yang menggunakan masker padahal tidak dalam kondisi sakit.

“Tidak perlu ikut-ikutan menggunakan masker kalau tidak sakit. Kita tidak perlu panic dengan memborong masker dan belanjaan. Ini kondisinya aman dengan tetap berhati-hati,” tegasnya.

Penggunaan masker perlu dilakukan oleh orang yang sakit seperti batuk, atau jika sudah suspect corona agar tidak menyebar virus. Selain itu, tenaga medis yang merawat juga harus pakai masker dan pelindung.

“Karena penularan itu sebenarnya melalui droplet, atau cipratan ludah dalam jarak 1–2 meter. Cuci tangan itu nomor satu karena tangan kita kan kemana-mana,” paparnya.

Terkait antisipasi terhadap wabah corona ini, Heru menjelaskan, Pemprov Jatim telah menyiapkan 43 rumah sakit untuk menagani pasien corona dengan kapasitas sekitar 263 tempat tidur. Ini persiapan jika perlu ada penanganan secara intensif.

Salah satu rumah sakit itu, adalah RSUD Dr Soetomo, Surabaya. “Pagi tadi kami sudah diminta ibu gubernur untuk mengecek ruang isolasi yang ada di RSUD Dr Soetomo,” ucapnya.

Terkait pembiayaan, pasien dengan suspect corona akan ditanggung oleh anggaran pemerintah. Sebab, ini telah ditetapkan sebagai wabah yang BPJS juga tidak memberikan support terhadap penanganan wabah ini.

“Semua diklaimkan melalui dinas kesehatan dan selanjutnya akan diklaimkan ke Kementerian Kesehatan,” timpal Kepala RSUD Dr Soetomo, dr Joni Wahyuadi. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.