Ardi Kurniawan Tiada, KONI Jatim Kehilangan Atlet Terbaiknya

oleh -189 Dilihat
oleh
Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim, Irmantara Subagja

SURABAYA, PETISI.CO – Meninggalnya atlet Paralayang Jatim, Ardi Kurniawan dalam peristiwa gempa bumi dan tsunami ditemukan jasadnya di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), membuat KONI Jatim merasa kehilangan.

“Kami merasa kehilangan. Dia merupakan atlet potensial dan menjadi andalan Jatim di even nasional,” kata Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim, Irmantara Subagja ketika dihubungi, Senin (2/10/2018).

Atlet asal Kota Batu itu, merupakan salah satu atlet Jatim yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami ditemukan jasadnya di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Jasadnya ditemukan oleh Tim SAR, Senin (2/10/2018).

Dua rekannya, Reza Kambey dan Fahmi Ruddo masih belum ditemukan. Saat peristiwa gempa dan tsunami terjadi, ketiganya berada di hotel Roa-Roa, menanti pertandingan berikutnya.

Ketiga atlet paralayang puslatda Jatim itu, mengikuti kejuaraan Indonesia Open Paradigling XC FAI Cat 2 Palu Nomoni 2018 di Salena Nomoni Hills Site Paralayang, Kota Palu, 24-30 September.

Ibag, sapaan Irmantara Subagja, merasa kehilangan, karena Ardi memiliki segudang prestasi di cabor yang digelutinya itu. Prestasi terakhirnya adalah meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu di PON 2016, Jabar.

Atas prestasinya itu, Ardi dinobatkan sebagai atlet terbaik paralayang. “Ardi juga dipanggil pelatnas Asian Games 2018. Sayang dia tidak terpilih di tim nasional paralayang,” ungkapnya.

Dengan kehilangan Ardi, tentu merugikan Jatim di PON Papua. KONI Jatim harus mencari penggantinya dalam tempo 2 tahun sebelum berlaga di PON Papua. “Dia memang salah satu atlet paralayang terbaik Jatim. Dia masuk program puslatda untuk menghadapi PON 2020 DI Papua,” tambah Ibag. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.