Arkoni Sayangkan Dua Paslon tak Hadir Tandatangan Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA

oleh -64 Dilihat
oleh
Deklarasi tolak dan lawan politik uang dan politisasi SARA, yang sempat mendapat penolakan dari salah satu paslon.

BANYUASIN, PETISI.CO – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Banyuasin menggelar deklarasi tolak dan lawan politik uang dan politisasi SARA, Rabu (14/2/2018).

Kegiatan itu diperhelatkan di Graha Sedulang Setudung komplek perkantoran Pemkab Banyuasin.

Deklarasi itu diikuti pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, Kapolsek Pangkalan Balai Iptu M. Bayu Agustian, Koramil Pangkalan Balai, Kejari Banyuasin beserta para tamu undamgan lainnya.

Mereka mengucapkan ikrar bersama-sama untuk menolak dan melawan politik uang, serta politisasi SARA, hoax  dan sebagainya yang bersifat kebohongan publik, hingga berpotensi memecah belah kerukunan tetangga dan agama, persatuan bangsa dan negara.

Pembacaan ikrar dipimpin Ketua Panwaslu Banyuasin Iswadi S.Pd.

Ketua Panwaslu Banyuasin mengatakan, politik uang dan politisasi SARA dapat merusak tatanan demokrasi yang ada di Indonesia. Untuk itu, melalui momen tersebut pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menolak hal tersebut.

“Hal ini dapat merusak demokrasi. Kami ingin memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat Banyuasin,” katanya.

Panwaslu Banyuasin juga mengumpulkan tanda tangan untuk menolak politik uang dan politisasi SARA.

Namun sebelum pembubuhan tanda tangan dilakukan, tiba-tiba dikejutkan, dimana salah satu Paslon Arkoni – Hazuar Hamid menolak untuk membubuhkan tanda tangan, karena ada dua paslon tidak hadir, yaitu paslon Askolani – Slamet dan Syaiful – Agus.

“Mohon maaf sebelumnya kepada Panwaslu, para tamu undangan dengan tegas, perlu saya sampaikan bahwa hari ini merupakan penandatanganan kampanye damai tanpa money politik, sementara yang hadir bukan pasangan calon, tetapi diwakilkan, jelas kami menolak untuk menandatangani kesepakatan ini,” kata Arkoni yang sontak membuat sorak dukungan tamu yang hadir.

Kami menilai, lanjut Arkoni, ini merupakan tahapan penting, sehingga rela meninggalkan kegiatan lain demi hadir pada acara ini.

Sangat disayangkan, apakah bisa menjamin perwakilan yang ditunjuk bisa berkomitmen, dan dia bertanda tangan jelas sangat meragukan.

Menangapi hal tersebut, Ketua Panwaslu Banyuasin Iswadi menuturkan, bahwa pihaknya berusaha mengudang pasangan calon agar tetap dapat hadir, jika diwakilkan juga tidak masalah, tidak ada aturan yang ditabrak.

“Ya tidak masalah pasangan calon diwakilkan dan memenangkan, diaturan tidak diharuskan pasangan calon yang hadir, semua tahapan tetap berlanjut, walaupun ada yang menolak tanda tangan,” tegasnya.(roni) ‎

 

No More Posts Available.

No more pages to load.