Atlet Bondowoso Meninggal, Cabor Tinju Porprov VIII/2023 Jatim Dihentikan

oleh -2375 Dilihat
oleh
Nabil (kiri) bersama Gubernur Khofifah saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Kabar duka datang dari arena tinju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII/2023. Salah satu petinju asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto, dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Jombang, Selasa (12/9/2023) dini hari WIB.

Menginfirmasi kabar tersebut, Ketua KONI Jatim M. Nabil membenarkan meninggalnya petinju asal Bondowoso dalam gelaran Porprov Jatim VIII/2023 di Jombang. Dia xcdmenyampaikan duka mendalam atas kematian atlet muda Bondowoso tersebut.

“Ibu Gubernur dan seluruh pengurus KONI Jatim menyampaikan duka cita. Semoga almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan,” ucap Nabil.

Lebih lanjut Nabil menyebutkan, bahwa dari konfirmasi yang diberikan oleh delegasi teknik atau TD pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua prosedur dan tahapan pertandingan sudah dilakukan. “Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan,” ujarnya.

Bidang Hukum KONI Jatim Mustofa Abidin menyebut dari keterangan semua pihak, termasuk panitia penyelenggara pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua sudah dilakukan sesuai ketentuan. Tak ada aturan yang dilanggar, baik aturan pertandingan maupun aturan alat-alat kelengkapan pertandingan.

“Dukungan medis juga siap. Penanganannya langsung, ada tenaga medis di sana, setelah itu diantarkan ke rumah sakit, dan sesampainya di sana, atlet tersebut langsung ditangani secara intensif sesuai dengan rilis yang diberikan pihak rumah sakit,” paparnya.

“Artinya, pertandingan itu digelar sesuai dengan ketentuan baik dari sisi penyelenggaraan dan jaminan keamanan dan keselamatan,” tambah Mustofa.

Terkait kronologis kejadian, Nabil mengungkapkan, bahwa atlet tersebut tiba-tiba pingsan saat menjalani pertandingan melawan Kab Blitar di babak delapan besar. Dalam pertandingan yang berlangsung cukup ketat di ronde pertama dan kedua, Farhat sebenarnya unggul secara penilaian.

Namun di ronde ketiga Farhat tiba-tiba pingsan. Kemudian, tim medis di lapangan langsung melakukan penanganan di tempat, dengan memberikan bantuan pernafasan dengan tabung oksigen yang sudah disiapkan oleh pihak panitia.

Tapi karena kondisinya tak juga pulih, tim medis memutuskan untuk melarikan Farhat ke RSUD Jombang. Tim dokter RS Jombang pun melakukan CT Scan, yang hasilnya ditemukan pendarahan di otak sang petinju.

Atlet tersebut kemudian dirawat di ruang ICU. Namun sampai pukul 02.30 WIB kesadaran sang petinju juga pulih. Setelah ditunggu dua jam akhirnya atlet tersebut dinyatakan meninggal dunia.

“Tahapan standar keamanan, kesehatan, pertandingan sudah dipenuhi prosedurnya, termasuk kelayakan bertanding dilakukan. Mulai pemeriksaan kesehatan fisik dan catatan pertandingan sebelumnya sudah dicek,” jelasnya.

Timbang badan tidak akan dilakukan jika pemeriksaan kesehatannya tidak bagus. “Sehingga pertandingan secara otomatis tidak bisa digelar kalau kondisi kesehatannya tidak baik,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dengan dipimpin langsung oleh Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi.

KONI Jatim telah melakukan koordinasi dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Melalui pesan yang disampaikan Khofifah, pertandingan cabor tinju porprov Jatim diminta untuk dihentikan. “Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya,” ucapnya. (bm)