SURABAYA, PETISI.CO – Varian baru Covid-19, yakni mutasi B16172 Delta kembali terdeteksi di Jawa Timur. Saat ini sebanyak 11 pasien dinyatakan terinfeksi varian tersebut. Artinya, total kasus corona strain India di Jatim telah berjumlah 19 kasus.
Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, menjabarkan bahwa 11 kasus mutasi baru itu terdeteksi dari proses whole genome sequencing, sampel warga yang terjaring penyekatan Suramadu dan pasien asal Bangkalan.
“Hasil sequencing yang di kami, khususnya kawan-kawan dari Bangkalan itu sekarang ada 19 (pasien),” ungkap Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, Senin (21/6/2021).
Joni mengungkapkan, varian Delta telah mengalami transmisi lokal di daerah tersebut. Hal itu disinyalir bermula dari warga yang tiba setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.
“Artinya transmisi lokal sudah terjadi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, ke 19 pasien tersebut lima di antaranya diketahui dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Sedangkan lainnya dirawat di rumah sakit umum daerah dan rumah sakit swasta rujukan Covid-19.
Sementara itu, RSLI Surabaya yang merawat lima pasien Covid-19 mutasi B16172, menyatakan bahwa dua orang pasien di antaranya telah dinyatakan negatif Covid-19 alias sembuh. Penanggungjawab RSLI, dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, dua pasien yang terkonfirmasi Covid asal India tersebut telah di perkenankan pulang, Senin (21/6) hari ini.
“Hari ini ada 33 pasien yang di wisuda periode ke-359, yang terdiri dari 2 orang PMI, 7 umum dan 24 orang dari klaster Bangkalan, dimana dua orang diantaranya adalah pasien yang kemarin terkonfirmasi varian baru Delta,” kata Nalendra.
Dengan sembuhnya dua orang tersebut, dr Nalendra menuturkan jika Covid-19 varian baru ini, bisa ditangani dan dapat disembuhkan. Masyarakat pun diimbau tak perlu takut.
Kendati demikian, masyarakat juga diminta tetap waspada dengan varian Covid-19 lainnya, yang dianggap lebih cepat menular dan menyebar apabila tidak segera mendapatkan penanganan.
“Tetap disiplin protokol kesehatan 6M, karena itu adalah langkah yang harus dijalankan selama pandemi belum berakhir,” ucapnya.
Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19, Radian Jadid menambahkan, per Senin (21/6/2021) siang, ada 341 orang yang dirawat di RSL Kogabwilhan II. Jumlah tersebut terdiri dari 58 PMI, 204 orang dari klaster Penyekatan Suramadu 204 dan 79 pasien umum.
“Daya tampung RSLI sendiri ada 410 bed, sekarang terisi 341 pasien. Masih ada space 69 bed, dengan jumlah inden 65 calon pasien akan masuk,” pungkas Jadid. (dwd)