Bagaimana Jalan dan Amalan Apa untuk ke Surga?

oleh -87 Dilihat
oleh

Bila kemarin temanya Menuju Surga dengan Ilmu, pagi ini temanya Bagaimana Jalan dan Amalan Apa untuk ke Surga.

Ketahuilah saudaraku bahwa para penghuni surga adalah orang-orang yang merasa takut kepada Allah. Rasa takut yang mendorong kepada kebaikan dan mencegah dari setiap penyimpangan.

Perasaan ini yang menyingkirkan segenap rintangan dan menyingkap tirai. Rasa takut inilah yang membuat ibadah dan amal menjadi ikhlas, bersih, dari noda riya’ dan syirik di setiap gambarannya.

Allah adalah sekutu yang paling tidak butuh kepada penyekutuan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : Allah Ta’ala berfirman,

“Aku adalah sekutu yang paling tidak butuh kepada penyekutuan. Siapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku maka Aku akan meninggalkannya dan penyekutuannya.” (H.R. Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman,

“Aku tidak mengumpulkan pada hamba-Ku dua rasa takut. Dan Aku tidak mengumpulkan baginya dua rasa aman, jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, niscaya aku jadikan dia ketakutan di akhirat. Dan jika dia merasa takut kepadaku di dunia, niscaya aku jadikan dia merasa aman di akhirat.” (Shahihul Jami’:420)

Ketahuilah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang yang enggan”. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullahu, siapa yang enggan ?”. Beliau bersabda, “Barang siapa taat kepadaku, niscaya dia akan masuk surga, dan siapa yang durhaka kepadaku, dialah yang enggan (masuk surga).” (HR. Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda dengan jawami’ul kalimnya (singkat, namun padat kandungan maknanya):

“Surga diliputi oleh kesusahan-kesusahan dan neraka dilingkupi dengan kesenangan-kesenangan.” (Shahihul jami’ :3142)

Sesungguhnya jalan ini -wahai saudaraku yang akan menempuhnya- antara empat kata, dua negatif dan dua positif. Dua negatif yaitu syirik dan maksiat dan dua positif yaitu iman dan amal shalih.

Dari empat kata ini, iman dan amal shalih yang akan membentuk jalan yang membawa ke surga, tempat tinggal dan kemuliaan.

Hendaklah kita mempersiapkan diri untuk merealisasikannya  menerapkannya dalam kehidupan. Ini tidak akan bisa kita laksanakan kecuali dengan ilmu yang benar yang bersumber dari kitabullah jalla jalaaluhu dan sunnah Nabi-Nya ‘alihi sholaatu was salaam.

Amalan yang Menjadi Jalan Menuju Surga

Banyak amalan yang dapat kita lakukan untuk dapat menggapai surga, tentu saja amalan yang dilakukan adalah amalan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

“Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, sholatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai”.

Pertama, orang yang menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang.

Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim. Hadits ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan.

Kedua, memberikan makanan.

Selain kita diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan. Sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi dalam sunan Tirmidzi disebutkan:

“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”

Sikap dermawan tumbuh dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah Ta’ala. Sehingga muncul sikap tawakal dan berserah diri kepada Allah, secara otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki.

Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan menyedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan.

Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam.

Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain, dengan sanad yang shahih Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya.” Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu. Sahabat bertanya, jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam? Nabi bersabda: engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.”

Keempat, menjalankan sholat malam ketika banyak orang telah tidur terlelap.

Sholat malam menjadi sholat yang spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan lalai dari berzikir kepada Allah. Sholat malam juga menjadi indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang beristirahat.

Nabi Shalllahu Alaihi Wasallam juga bersabda: “Seutama-utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Jika kita konsisten dan istiqamah dengan anjuran Nabi tersebut, Allah akan memberikan kita pertolongan untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan yang kurang menyenangkan, sehingga di akhir hayat kita mendapatkan kematian yang husnul khotimah.

 fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.