Surabaya, petisi.co – Harga Bitcoin akhirnya stabil setelah mengalami penurunan tajam yang sempat mengejutkan para investor. Berdasarkan data dari Coingecko, Bitcoin sempat merosot mendekati US$ 100.000 sebelum kembali naik ke sekitar $102.000. Meskipun begitu, pasar masih berhati-hati karena kekhawatiran akan kemungkinan krisis keuangan.
Penurunan ini terjadi di tengah kabar bahwa CEO BlackRock, Larry Fink yang mengungkapkan adanya investasi besar dari dana kekayaan negara dalam Bitcoin. Hal ini memicu spekulasi bahwa adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan besar akan terus meningkat.
Selain itu, CEO bursa kripto Coinbase juga memprediksi bahwa suatu saat nanti, nilai pasar Bitcoin bisa melampaui kapitalisasi emas yang saat ini mencapai US$ 18 triliun.
Keputusan Suku Bunga The Fed Jadi Perhatian Utama
Saat ini, para investor kripto menanti keputusan terbaru dari Bank Sentral Amerika (The Fed) terkait suku bunga. Melansir dari forbes.com, Presiden Amerika Donald Trump sebelumnya mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga secara agresif.
Namun, berdasarkan alat pemantau FedWatch Tool dari CME Group, hampir 100 persen analis memperkirakan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mempertahankan suku bunga tetap pada level saat ini. Sebelumnya, The Fed telah menurunkan suku bunga dalam tiga pertemuan terakhir.
Alex Kuptsikevich, kepala analis pasar FxPro menyatakan bahwa sikap investor yang lebih berhati-hati menjelang keputusan The Fed menjadi salah satu alasan utama mengapa harga Bitcoin cenderung stagnan.
“Pelemahan harga Bitcoin saat ini lebih disebabkan oleh sikap investor yang menghindari risiko menjelang pertemuan The Fed,” ungkap Kuptskevich.
Bitcoin Kembali Naik ke US$ 105.000 Setelah Keputusan The Fed
Setelah The Fed mengumumkan bahwa mereka tetap menahan pemangkasan suku bunga, harga Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan mulai menguat. Bitcoin bahkan berhasil menembus US$ 105.000, yang mana disambut positif oleh para investor terutama di media sosial X.
Komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang bernada lebih optimis juga menjadi faktor pendorong kenaikan ini. Powell menyatakan bahwa inflasi kemungkinan besar akan terus mereda, sehingga memberikan harapan baru bagi pasar.
“Meskipun The Fed masih mengambil sikap ‘wait and see’ terkait suku bunga, investor Bitcoin tidak perlu khawatir,” kata Neil Roarty, analis mata uang kripto di ClickOut Media. (dvd)
Catatan: Artikel ini hanya ditujukan untuk tujuan informasi umum dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat hukum atau investasi