Bagikan Masker di Suroboyo Bus, Srikandi Dishub Pakai Kebaya

oleh -189 Dilihat
oleh
Seorang Helper wanita yang membagikan masker kepada penumpang Suroboyo Bus dengan menggunakan kebaya. (Ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya membagikan sejumlah masker kepada para penumpang Surabaya Bus. Pembagian itu telah dilakukan sejak pukul 7 pagi ini, uniknya masker-masker tersebut dibagikan oleh para helper Suroboyo Bus, yang khusus pada hari ini memakai pakaian tradisional kebaya.

Helper sendiri adalah sebutan bagi petugas yang melakukan pengecekan karcis atau tiket di dalam Bus Suroboyo atau biasa dikenal dengan sebutan kondektur.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad. (Ist)

Diketahui, alasan menggunakan kebaya itu merupakan bentuk peringatan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengungkapkan, setiap tahun pihaknya turut memperingati Hari Kartini. Dimana setiap helper wanita diinstruksikan untuk menggunakan kebaya.

“Jadi kita setiap tahun itu memang memperingati hari kartini dan pakai kebaya,” ungkap Irvan, Selasa (21/4/2020).

Ternyata selain helper wanita, Suroboyo Bus juga memiliki satu-satunya pengemudi wanita yang juga turut menggunakan kebaya. Umumnya, bidang angkutan umum sangat identik dengan pria, tetapi dengan adanya peranan driver wanita. Hal itu menjadi sebuah cerminan bahwa para wanita juga memiliki pengaruh dan andil diberbagai sektor.

Irvan menjelaskan, para petugas Dishub, juga melakukan pembagian masker di persimpangan jalan yang ada di Kota Surabaya. “Intinya memperingati hari Kartini. Semangat Kartini di tengah wabah Covid-19 ini, tadi juga bagi-bagi masker ke pengendara di traffic light yang dilakukan sama srikandi-srikandi Dishub,” jelasnya.

Irvan melanjutkan, pihaknya tetap melakukan protokol keamanan di angkutan umum seperti menerapkan social distancing di angutuan umum dan beberapa langkah lainnya. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memutus pandemi Covid-19.

“Tetapi sesuai protokol, melakukan pengukuran suhu tubuh dan juga memberi hand sanitizer,” lanjutnya.

Sementara, menurut salah satu Helper wanita bernama Sabrina Yulitasari mengatakan ini merupakan pengalaman pertamanya dalam menggunakan kebaya ketika bertugas. Sehingga ia pun masih merasa kesulitan terutama jika harus melakukan scaning barcode di Halte.

“Ini pertama kali sih waktu ngehelper pakai kebaya. Kalau ribetnya pas lagi scaning aja sih, kan ada barcode yang harus turun bus terus ke Halte,” kata Sabrina saat ditemui di Terminal Purabaya.

Sabrina juga menceritakan, jika ia sempat ditanya oleh beberapa orang penumpang heran dengan kebaya yang ia pakai saat bertugas.

“Banyak penumpang yang tanya kenapa kok saya pakai kebaya. Terus aku jawab, untuk memperingati Hari Kartini bu,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.