Banjir Bandang Terjang Satu Desa di Jombang

oleh -250 Dilihat
oleh
Banjir bandang dipicu tingginya curah hujan di kawasan hulu.

JOMBANG, PETISI.CO – Banjir bandang menerjang dua dusun di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Jombang dipicu tingginya curah hujan di kawasan hulu. Sehingga air yang terkumpul ke Sungai Slumbung/Pakel menggerus tanah dan pepohonan, lalu menerjang kawasan hilir.

Kepala BPBD Jombang, Abdul Wahab mengatakan, Sungai Slumbung mengalir dari hulunya di kawasan Kasembon, Malang hingga ke Wonosalam dan Bareng, Jombang. Oleh warga maupun Kepala Desa Banjaragung, sungai ini disebut dengan nama Pakel.

Derasnya hujan di kawasan hulu pada Senin (1/2), lanjut Wahab, membuat debit Sungai Slumbung meningkat drastis.

Derasnya arus menggerus tanah dan pepohonan di sepanjang bibir sungai. Air bercampur lumpur dan sampah pepohonan itu lantas meluncur kencang ke wilayah hilir.

Karena sampah yang dibawa banjir tidak terlalu heterogen, berupa kayu jati dan rantingnya, serta rumpun bambu yang terbawa arus deras Sungai Slumbung.

“Juga lumpurnya bukan lumpur tahunan. Kalau lumpur tahunan hitam, ini merah. Itu tanah yang tergerus akibat pohon di atasnya hanyut oleh air,” kata Wahab kepada wartawan di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Selasa (2/2/2021).

Air bercampur lumpur dan sampah pepohonan lebih dulu menjebol pintu air atau Dam Pakel dan Bareng di aliran Sungai Slumbung atau Pakel. Banjir bandang lantas menerjang permukiman penduduk Dusun Banjaragung dan Dusun Banjarjo di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng pada Senin (1/2) sekitar pukul 18.30 WIB.

“Antisipasinya kami kesulitan. Karena penyebabnya sampah yang ikut terbawa air. Lokasinya di sepanjang Sungai Slumbung. Kami ingatkan masyarakat agar menginformasikan ke kami kalau terjadi sesuatu,” terang Wabah terkait upaya antisipasi banjir bandang susulan mengingat masih tinggi curah hujan saat ini.

Ia menjelaskan, terdapat 3 titik rawan banjir bandang di sepanjang aliran Kali Slumbung. Yakni dua titik di Desa Banjaragung dan satu titik di Desa Bareng sendiri.

“Sampahnya kami ambil secepatnya. Kalau menunggu hujan lagi, bukan tidak mungkin akan amblas beserta jembatannya,” pungkasnya. (roy)



No More Posts Available.

No more pages to load.