Bank Mandiri Tak Siap Menjadi Bank Penyalur Bantuan Sembako di Pasaman

oleh -127 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

PASAMAN, PETISI.COBank Mandiri yang menjadi bank penyalur bantuan sembako dengan nilai bantuan permerintah Rp 200 ribu per KPM seperti terkesan tidak siap. Hal ini dapat dilihat dari setahun lebih prorgam sembako berjalan masih ada sejumlah e.warung yang menjadi agen penyalur dari bank mandiri yang tidak memiliki mesin edisi.

Hal ini diakui oleh korda sembako Kabupaten Pasaman, Etri, ia menjelaskan sampai saat ini masih ada sejumlah e.warung yang tidak memiliki mesin edisi yang berfungsi sebagai mesin transaksi bagi KPM untuk menukarkan bantuan dalam bentuk sembako.

“Benar di Kabupaten Pasaman masih ada sembilan e.warung yang tidak memiliki mesin edisi dari Bank Mandiri, dua di Lubuk Sikaping dan yang lainnya ada di Kecamatan Mapatunggul, Mapatunggul Selatan, dan Rao Utara,” ucapnya, Jumat (30/10/20).

Ia juga juga menjelaskan bahwa telah menyampaikan beberapa kali persoalan ini kepada pihak Bank Mandiri, dan pihak bank berjanji akan menyelesaikan secepatnya namun sampai saat ini belum didatangkan.

Persoalan lain juga terjadi pada agen penyalur sembako (e.warung) dimana dari data yang berhasil dihimpun petisi.co didapat sudah banyak e.warung yang melebihi kapasitas bahkan tidak sedikit e warung yang sudah memiliki KPM diatas 300 bahkan hampir 500 KPM.

Sedang kan diatur dalam pedoman umum sembako 2020 jumlah maksimal KPM pada setiap e.warung hanya 250 KPM, namun sampai saat ini belum ada tindakan pengembangan e.warung dilakukan Bank Mandiri untuk mengurangi e.warung yang sudah melebihi kapasitas.

Persoalan ini memicu perhatian pengamat sosial, Suibbah, S.Sos, sebagai pemuda yang banyak aktif dalam berbagai lembaga sosial di Sumatera Barat ini menyayangkan sikap Bank Mandiri yang seolah-olah tidak serius dalam penyaluran bantuan pemerintah ini.

“Harusnya bank mandiri bisa lebih serius melihat persoalan ini seperti halnya dalam pengadaan mesin edisi untuk e.warung karena ini menyangkut keamana transaksi KPM, akan menjadi tidak aman bila agen mengambil dahulu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) KPM untuk di cek dulu saldonya, siapa yang bisa menjamin,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Jumat (30/10/20).

Ia juga memberikan pandangan tentang e.warung yang sudah banyak yang melebihi kapasitas KPM.

“Penetapan e.warung dan kontrol terhadap kapasitas KPM yang ada pada setiap e.warung yang menjadi perpanjangan tangan bank penyalur merupakan tugas dari Bank Mandiri, harusnya Bank Mandiri tahu dan segera melakukan pengembangan e.warung agar KPM tidak menumpuk pada satu e.warung saja, pengembangan tentunya dengan melihat sebaran KPM agar masyarakat bisa lebih mudah dan dekat dalam melakukan transaksi,” tutupnya. (az)

No More Posts Available.

No more pages to load.