Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, HIPMI Jatim Gelontorkan 25 Ton Beras

oleh -87 Dilihat
oleh
Secara simbolis Rois Sunandar menyerahkan bantuan 25 ton beras kepada Gubernur Khofifah di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Bantuan demi bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemporv) Jawa Timur (Jatim) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 terus mengalir. Kali ini, bantuan diberikan Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim sebanyak 25 ton beras.

Bantuan tersebut, diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum DPD HIPMI Jatim, Rois Sunandar Maming yang didampingi perwakilan pengurus Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Riko Abdiono kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di halaman Gedung Negara Graha, Surabaya, Minggu (12/9/2021).

“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan HIPMI pusat untuk diteruskan kepada pengurus di daerah guna membantu masyarakat Jatim yang terdampak pandemi. Alhamdulillah, hari ini kami bisa menyalurkan bantuan beras sebanyak 25 ton untuk saudara-saudara kita di Jatim,” kata Rois usai penyerahan bantuan.

Selain bantuan beras, HIPMI Jatim juga menggelar acara vaksinasi di beberapa daerah di Jatim untuk menciptakan herd immunity guna memutus rantai covid-19 yang sampai saat ini masih dilakukan.

“Kemarin kita mengadakan vaksin di Gresik sebanyak 15.000 dosis, Bangkalan 1.000 dosis, Probolinggo 500 dosis, Banyuwangi 500 dosis dan dalam waktu dekat di bandara Juanda sekitar 5.000 dosis. Kami siap bersinergi dengan ibu Gubernur Khofifah untuk membantu pelaksanaan program-program yang dilakukan Pemprov Jatim,” ungkapnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa terima kasih kepada BPD HIPMI Jatim atas bantuan sosial yang dibangun oleh HIPMI Jatim. Bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat Jatim dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Mas Rois, dimana saya pergi ke berbagai daerah di Jatim, biasa di belakang saya. Kalau tidak truk ya pick up yang mengangkut sembako. Kata Rasulullah beri sedekah yang lebih memberikan makna adalah yang terkait dengan bahan pangan pokok, dan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sebagian besar dan Jatim adalah beras,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan bahwa semester pertama tahun 2021 angka kemiskinan di Jatim mengalami penurunan terutama di pedesaan sebanyak 33.246 kasus. Namun, di perkotaan naik 20.000 kasus.

“Jadi, di perkotaan naik 20.000 di pedesaan turun 33.246. Tetapi kedalaman dan keparahan itu menipis. Artinya, kalau mereka diberi bantalan-bantalan sosial seperti ini kemungkinan yang dalam dan yang parah makin mendekati garis kemiskinan,” jelasnya.

Untuk itu, jika kasus-kasus kemiskinan seperti ini masyarakat bisa saling membantu, maka pihaknya yakin bahwa angka kemiskinan akan bisa terus turun bahkan bisa hilang. “Kalau makin mendekati, dikasih intervensi sedikit lagi, dia akan masuk pada kategori tidak miskin,” tutur mantan Menteri Sosial ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.