Surabaya, petisi.co – Penyelenggara Barati Cup International 2025 angkat bicara soal kekisruhan yang terjadi pada awal turnamen. Mereka menegaskan, persoalan yang muncul bukan karena izin, tapi karena kendala teknis di lapangan.
“Lapangan dan perizinan tidak ada masalah,” tegas Desty R. Nathalia, Sekretaris Umum Barati, dalam keterangan resminya.
Desty memaparkan, seluruh dokumen legal sudah dikantongi. Termasuk surat rekomendasi dari PSSI Pusat, Mabes Polri, Polda Jatim, dan Polres setempat. Semua izin itu terbit sebelum dan saat turnamen digelar.
Meski begitu, Desty mengakui ada gangguan di dua hari awal turnamen, 16–17 April. Penyelenggara lantas menggelar pertemuan dengan sejumlah tim di Alun-Alun Surabaya. Hasilnya, jadwal yang sempat tertunda diupayakan tetap berlangsung di hari yang sama dan keesokan harinya.
Masalah juga sempat muncul pada 18 April di Lapangan Jenggolo karena keterlambatan perangkat pertandingan. Tapi semua bisa diatasi. Tim yang terdampak setuju memindahkan laga ke lapangan lain.
Pihak Barati kini menyusun ulang jadwal dan akan memanfaatkan lapangan milik Pemkot Surabaya hingga babak final. Pusat informasi untuk pelatih dan peserta dipusatkan di ruang Merah Putih, Alun-Alun Surabaya.
“Fokus kami tetap pada kenyamanan dan pengalaman terbaik anak-anak. Ada hal-hal di luar kendali, tapi kami terus berikan solusi,” ujar Desty. (dvd)